Methik Pari, Melestarikan Tradisi Nenek Moyang Desa Tugu

  • Whatsapp

TULUNGAGUNG, beritalima.com- Dalam rangka menghormati dan menghargai peninggalan leluhur, serta, melanjutkan tradisi yang sudah ada sejak dulu. Pemerintah Desa (Pemdes) Tugu mengadakan ritual adat.

Pemdes Tugu, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar ritual adat “Methik Pari”, Kamis (24/3/2022)

Methik Pari, merupakan cara nenek moyang terdahulu untuk mengucap syukur dan memanjatkan doa kepada Tuhan.

Doa tersebut, berupa ungkapan syukur atas diberinya anugerah kekayaan alam dan kelancaran bercocok tanam.

Tradisi methik Pari ini, juga dilakukan sebagai wujud kepedulian Pemdes Tugu terhadap lingkungan dan penghormatan atas perjuangan para leluhur.

Didik Purno Nugroho Kades Tugu menyampaikan bahwa, hari ini telah menggelar acara methik pari tanda syukur kepada Tuhan YME.

“Tujuan methik pari tersebut, menunjukkan rasa syukur kita kepada Tuhan YME, yang sudah memberkahi para petani. Karena, mendapatkan hasil yang melimpah dan parinya bagus,” ucap Kades.

Menurut Kades Didik, dalam tradisi Jawa methik pari itu, diharapkan sebagai tolak balak. Sehingga, dijauhkan dari segala hama penyakit dan hasil panen petani bisa bagus dan maksimal.

Methik pari yang diadakan di Desa Tugu baru pertama kali dilakukan, rencananya, akan menjadi agenda rutin tahunan.

“Tradisi leluhur yang sudah turun-temurun harus di uri-uri dan dijaga kelestariannya, sehingga, tidak hilang seiring perkembangan zaman modern. Kedepan, Tradisi methik pari akan menjadi agenda kegiatan tahunan,” terang Kades.

Selain menjadi event tahunan, Kades meminta supaya kegiatan seperti ini dapat diajarkan kepada generasi muda, agar lebih peduli dan mengayomi.

“Generasi muda harus mau belajar dan mengembangkan tradisi adat seperti ini, karena banyak filosofi dan makna yang terkandung di dalam ritual methik pari,” pungkasnya. (Dst).

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait