Jakarta – Momentum pandemi Covid-19 tampak dimanfaatkan oleh kelompok radikal untuk menebar radikalisme dan terorisme diberbagai kanal media. radikalisme dan terorisme menjadi topik yang perlu perhatian kita semua. Pandemi Covid-19 telah menyita energi seluruh pihak dan kelompok radikal menyikapi ini sebagai saat yang tepat untuk menyerang.
Drs. Nur Munir, MTS, MIS, selaku Kepala Pusat Riset Timur Tengah dan Islam SKSG UI) mengatakan bahwa, saat ini kita perlu mewaspadai adanya hoaks, fitnah, adu domba yang disengaja oleh pelaku radikal sehingga terjadi kekacauan masyarakat.
“Sebagai warga negara yang baik, mari kita berkontribusi dengan tidak menambah persoalan sosial lainnya, khususnya radikalisme di tengah Pandemi Covid-19,” ujar Nur Munir, Jum’at 18/03) melalui keterangan tertulis di Jakarta.
Menurut Kepala Riset Timur Tengah dan Islam SKSG UI ini, radikalisme dapat ditangkal dengan kita memperkuat filter terhadap isu-isu maupun informasi yang berkembang saat ini. Selain itu, diharapkan kita dapat meningkatkan persatuan, kesatuan dan kewaspadaan.
“Radikalisme sendiri dilarang oleh Allah karena menuju pada terorisme. Terorisme adalah perbuatan tidak bertanggung jawab dan itu dosa besar karena menyasar siapa saja termasuk orang yang tidak berdosa,” pungkas Nur Munir.
Untuk itu, kita perlu terus mewaspadai penyebaran paham radikalisme baik secara langsung maupun melalui media dengan hoaks, adu domba, maupun ujaran kebencian di tengah situasi Pandemi Covid-19 ini. (Red).