Jakarta, Miklos Sunario, Pemuda Indonesia usia 20 tahun, yang tampil di PBB, memperagakan teknologi AI terbaru, hari ini di terima oleh kepala Staf Presiden (KSP) jenderal (purn) TNI Moeldoko diBina graha istana merdeka Jakarta,Senen (20/5/2024).
Dalam pertemuan di kantor KSP Miklos didampingi oleh ayahnya Agus Sunario dan pengamat militer yang sekaligus pamannya Wibisono.
“Dalam pertemuan itu dibahas terkait platform Artificial Intelligence (AI) yang dikembangkan Miklos sangat berguna bagi kemajuan bangsa dalam hal kebijakan maupun pemanfaatan teknologi AI dalam dunia kemiliteran ataupun sektor birokrasi dipemerintahan,” ujar Wibisono.
Pak Moeldoko menyambut dengan antusias serta bangga dan akan mendukung upaya Miklos dalam pengembangan teknologi AI ini agar bisa diterapkan di Indonesia.
Miklos juga pamit ke pak Moeldoko yang akan berangkat ke Geneva (Switzerland) pada tanggal 30 Mei 2024, diundangkannya menjadi Panelist Speaker pada AI For Good Global Summit di Geneva, Switzerland, event Ini merupakan forum AI global terbesar yang dihadiri undangan dari 183 negara.
Miklos yang tahun lalu memberikan pidato di PBB tentang Artificial Intelligence (AI), diundang kembali ke kantor pusat PBB di New York untuk menjadi pembicara panelis pada tanggal 9 Mei 2024 yang lalu.
Dalam forum SDG di markas besar PBB ini, Miklos langsung mempraktekkan Teknologi MRAFE yang merupakan hasil riset Miklos bersama tim Edubeyond. Teknologi MRAFE memungkinkan pemerintah maupun korporasi menyusun strategi dan perencanaan secara cepat, tepat dan mampu menghemat banyak biaya.
Dalam peragaannya, Miklos memperlihatkan bagaimana teknologi MRAFE tidak hanya mampu memberikan proyeksi, tetapi juga prediksi akan keberhasilan suatu kebijakan. Teknologi AI ini juga mampu memberikan analisis mengenai kekuatan maupun kelemahan suatu kebijakan, serta memberikan rekomendasi yang diperlukan berikut langkah2 konkrit dan cara memonitor kemajuannya.
Keunggulan lain Teknologi MRAFE adalah mampu menjawab persoalan data yang selama ini menjadi masalah utama. Jika sebelumnya aplikasi hanya mampu memproses data yang sudah terinput secara teks, teknologi MRAFE mampu mengolah berbagai sumber data termasuk gambar, suara, PPT, PDF maupun berbagai sumber lainnya secara instan serta langsung menampilkan sumber referensinya saat penyusunan strategi dan kebijakan.
Miklos langsung mendapatkan antusiasme berbagai negara. Dalam waktu dekat Miklos diundang berkunjung ke berbagai negara, di antaranya bahkan negara yang sudah sangat maju.
Miklos berharap Indonesia jangan sampai tertinggal oleh negara lain karena kini setiap negara yang mampu memanfaatkan AI dengan tepat akan maju lebih pesat.
Wibisono menambahkan, Miklos adalah sosok aset bangsa yang harus di perhatikan oleh negara, karena banyak sekali anak genius berbakat bekerja diluar negeri karena disini tidak diperhatikan dan dihargai.
“Maka dari itu saya sebagai paman dia akan terus mendukung agar pemerintah bisa mengakomodir keahlian dia yang sangat langka ini, inilah generasi masa depan yang cermerlang untuk bisa membawa Indonesia menjadi negara maju,” pungkasnya