JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Partai Gelombang Rakyat (Gelora), Muhammad Anis Matta menyinggung krisis yang melanda dunia termasuk Indonesia akibat dari wabah pandemi virus Corona (Covid-19).
“Saat ini kita berada di tengah krisis berlarut dan sistemik. Dan, rasanya krisis ini bakal berlangsung lama karena tatanan dunia sekarang ini ada yang dulu muncul seperti setelah Perang Dunia II,” kata Anis Matta dalam pidato politiknya pada Peringatan Milad Pertama Partai Gelora Indonesia yang digelar sederhana dan virtual pertengahan pekan ini.
Menurut dia, pandemi virus Corona menjadi pemicu pertarungan politik dunia. Krisis ini tak bisa diprediksi kapan berakhir. “Ini sedang penataan ulang, setiap penataan ulang dalam sejarah, selalu disertai pertarungan geopolitik yang sangat seru. Kita tidak bisa meramal berapa lama situasi ini berlangsung. Saya percaya, pandemi adalah trigger mempercepat seluruh konflik selama ini tersembunyi atau tidak terlihat oleh kebanyakan orang,” ujar Anis.
Wakil Ketua DPR RI 2014-2019 ini mengatakan, seluruh masalah yang ada di dalam tatanan dunia saat ini baru muncul ketika ada trigger seperti itu, walau sebenernya jauh sebelum trigger hal tersebut sudah muncul,” kata politisi senior kelahiran Bone, Sulawesi Selatan tersebut.
Karena itu, Anis mengajak seluruh elemen bangsa memanfaatkan peluang meski ada krisis seperti semangat para pemuda di Hari Sumpah Pemuda 1928. Partai Gelora yang dia kemudikan punya tujuan Indonesia menjadi kekuatan kelima dunia.
“Nah, di tengah krisis seperti ini, ilham yang peroleh dari Sumpah Pemuda adalah, kita harus fokus kepada peluang bukan krisis. Dan, semangat fokus ke peluang itulah kita sekali lagi memekikkan satu mimpi baru, kita perjuangkan agar ini menjadi mimpi bersama. Mimpi bersama generasi Indonesia baru.”
Ilham juga yang membimbing langkah dia saat mendirikan Partai Gelora Indonesia setahun lalu. “Kita mulai mengurai krisis dengan mengerahkan seluruh energi kepada peluang. Dan, peluang itu ada saat kita meletakkan Indonesia dalam konstelasi kepemimpinan dunia,” jelas dia..
Menurut Anis, mimpi menjadi lima besar dunia adalah cara menemukan peluang dan selanjutnya mengalirkan energi bangsa seluruhnya ke dalam arah sejarah baru itu.
Namun, mimpi besar itu memerlukan peta jalan (road map) yang jelas. Tapi jika sebuah mimpi besar disepakati, seluruh elemen bangsa perlu berkolaborasi untuk membuat peta jalan yang merupakan arah sejarah baru.
Anis yakin peta jalan jauh lebih mudah disepakati, meski ada seribu jalan yang harus ditempuh bersama. “Keragaman adalah alasan untuk bersatu dan berkolaborasi. Kita tidak boleh memberi ruang bagi pembelahan yang mencabik-cabik keutuhan kita sebagai bangsa. Kita menjadi Indonesia, kini saatnya Indonesia ikut menjadi pemimpin dunia,” tegas dia.
Dalam kesempatan itu, Anis Matta secara khusus menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo, yang telah berkenan memberi ucapan selamat ulang tahun kapada Partai Gelora.
Terima kasih juga diberikan kepada Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsudin.
Pada Milad yang digelar secara sederhana jauh dari kesan mewah. Anis melakukan pemotongan tumpeng dan kue tart oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Mahfuz Sidik.
Milad I Partai Gelora juga diisi Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) secara daring dan disiarkan akun YouTube, Facebook dan Instagram. Dalam Rakornas ini, Mahfuz Sidik membacakan 100 persen kepengurusan Partai Gelora dari tingkat Dewan Pimpinan Nasional (DPN), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) hingga Dewan Pimpinan Daerah (DPD).
Satu-satu persatu Mahfuz membacakan personil fungsionaris Partai Gelora yang duduk sebagai ketua bidang. Ketua DPW dan DPD disampaikan pengurus DPN lainnya.
Perayaan Milad I dan Rakornas ini juga dihadiri Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Bendahara Umum Achmad Rilyadi& para ketua bidang. Sementara ketua DPW dan ketua DPD beserta fungsionarisnya hadir secara virtual. (akhir)