MAKASSAR. Ikatan Keluarga Muslim Manggarai Barat (IKM Magrib) di Makassar, Maret 2021 telah memasuki milad ke-29 dengan para anggota dominan siswa dan mahasiswa.
Para alumni dalam kurun waktu itu telah mencapai ribuan orang. Diantara mereka itu ada yang sukses pada bidang karier masing masing menyebar di dalam dan di luar negeri
Salah seorang anggota pendiri organisasi orang Manggarai Barat di perantauan, Prof Dr.Mustari Mustafa, M.Hum, malah kini jadi Atase Pendidikan pada Kedutaan Besar RI di Bangkok Thailand.
Demikian ditegaska Ketua Pendiri IKM Magrib, Dr.Arda Senaman, M.Si kepada media, Senin pagi (8/3/2021).
Dijelaskan, peringatan milad ke-29 dilaksanakan secara sederhana di Tanjung Bayang, Sabtu malam (7/3/2021) dihadiri para anggota dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19, kata Ketua Badan Penasehat IKM Magrib ini.
Organisasi ini jadi wadah bagi putra putri Manggarai yang menuntut ilmu di perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Makassar, kata Rektor Universitas Satria Makassar pada masanya ini.
Lewat wadah ini jadi pendorong dan penyemangat untuk mempercepat penyelesaian studi serta merekat semangat persaudaraan dan kekeluargaan di perantauan, tandas Doktor Sosiologi PPs-UNM ini.
Kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun gelar latihan dasar kepemimpinan, setiap bulan suci Ramadhan gelar buka puasa bersama
Selain itu juga ada pengajian, kajian agama, penyambutan mahasiswa baru, syukuran wisuda bersama orangtua alumni dari Manggarai Barat, tegas penulis buku Diaspora Manggarai Perantauan ini.
Jejak kehadiran orang Manggarai di Makassar sudah cukup lama dan telah terbukti mampu melakukan adaptasi,
ungkap Wakil Ketua Pengurus Kerukunan Keluarga Besar Nusa Tenggara Timur Provinsi Sulsel ini.
Saat ini populasi orang Manggarai di Makassar telah mencapai kurang lebih 10 ribu orang menyebar di sudut sudut Kota Makassar dan sekitarnya, tegas pria kelahiran Manggarai 31 Desember 1967 ini.
Beberapa kegiatan budaya orang Manggarai sering dilakukan termasuk Tari Caci, Kumpul Kope, Turnamen Sepak Bola Komodo Cup, kata dosen tetap yayasan Fisip Unsa Makassar ini.(nasrullah/yahya)