ACEH,Beritalima.com-Menyambut Milad Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke-43 Tahun, jajaran GAM Independen yang merupakan perkumpulan mantan Anggota dan Eks Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang tidak terlibat pada partai politik maupun birokrasi,hal ini di katakan oleh Sufaini Usman/ Syekhy kepada media Rabu Sore ,4 Desember 2019.
“Memperingati hari Milad GAM yang Ke 43 dengan mengelar do’a bersama, dan juga pidato Evaluasi perdamaian Aceh antara GAM dan RI yang sudah berjalan 14 tahun sejak 2005 lalu.
Pimpinan GAM Independen, Sufaini Usman /Syekhy kepada media mengatakan,”Peringatan Milad GAM ke-43 ini kita lakukan dalam bentuk do’a bersama, untuk mengingat dan mengenang kembali jasa-jasa para syuhada, pejuang Aceh yang telah mengorbankan dirinya terhadap Aceh, kita juga mengayomi anak yatim yang ditinggalkan akibat konflik Aceh yang berkepanjangan,”katanya.
“Dalam milad GAM ini, banyak hal yang ingin kita sampaikan, terutama persoalan MoU yang belum selesai secara sepenuhnya, karena secara implementasi belum berjalan dengan baik untuk kepentingan rakyat Aceh dan ini yang menjadi persoalan,”ungkap Sugaini.
“Maka dari itu, kami Jajaran GAM Independen menjadi suatu kekuatan besar dari GAM yang secara Independen untuk mengawal MoU Helsinki, karena MoU Helsinki ini harus betul-betul di kawal, serta harus di Implementasikan semua, ketika ada persoalan maka selesaikan secepatnya, jangan menunggu berlarut-larut,” pintanya.
“Kita berharap Aceh ini kedepan harus lebih maju, adil, dan harus lebih daripada provinsi-provinsi lain dari segala aspek, karena Aceh ini sudah lama dikenal di Asia dan mancanegara” tambahnya.
“Aceh sudah berdamai dengan Indonesia, tapi kok menjadi Aceh ini Daerah termiskin di Sumatera bahkan di Indonesia, hal ini kita tidak terima, maka dari itu persoalan MoU Helsinki harus diselesaikan secepatnya.
“Meminta kepada pelaksana tugas (Plt) Gubernur Aceh, Nova Iriansyah harus terbuka dengan Publik dan harus lebih memprioritaskan terhadap kepentingan Rakyat, jangan memikirkan kelompok. Tutupnya.(A79)