Miliki Potensi Promosikan Daerah, DPRD Jatim Minta Pemprov Tambahkan Anggaran di TMII

  • Whatsapp

JAKARTA, berita lima.com|
Taman Mini Indonesia Indah (TMII), merupakan bentuk miniatur dari berbagai provinsi di wilayah Indonesia. Setelah beberapa waktu yang lalu, tempat tersebut direnovasi, kehadiran TMII memiliki daya tarik yang luar biasa bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

Keberadaan anjungan Jatim yang ada di TMII tersebut harus benar-benar diperhatikan penuh oleh Pemprov Jatim. Keberadaannya tidak hanya sebagai tempat promosi pementasan budaya. Tapi telah di percaya oleh pengelola TMII sebagai pilot project, serta sebagai perwakilan untuk menarik investasi bagi daerah melalui produk produk UMKM dan potensi lain yang dimiliki.

Komisi E DPRD Jatim melakukan kunjungan kerja di anjungan TMII untuk melihat dan mengevaluasi seberapa besar kemungkinan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jatim.

Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jatim Zaenal Fanani, memaparkan keberadaan anjungan Jatim di TMII yang bertambah tidak hanya sebagai tempat promosi pementasan budaya saja tapi lebih dari itu.

“Pada saat itu kalau nggak salah bulan Juni 2022 ada surat dari manajemen TMII menunjuk Jawa Timur tidak hanya sebagai tempat promosi budaya, tapi juga bisa menjadi pusat data semacam Daya Guna Tekhnologi Informatika (DGTI) untuk pengembangan dan mempromosikan potensi daerah dan profak produk UMKM,” terangnya.

Zaenal menuturkan bahwa kota/kabupaten juga diminta untuk menyediakan slide dan mempromosikan potensi daerah dan pameran produk UMKM yang ada untuk ditampilkan. Tidak hanya promosi budaya saja.

“Kita sudah sampaikan hal ini ke bu Gubernur, dan Alhamdulillah ibu Gubernur mendukung. Beberapa perbaikan sarana dan prasarana sudah dilakukan. Dinas yang lain seperti Koperasi dan UMKM, Disperindag dan SDM serta yang lainnya juga sudah memberikan support,” tandasnya.

“Kita akan maksimalkan ini sehingga buyer dan investor yang ada di Ibukota, bila melihat potensi produk UMKM dan potensi lainnya untuk bisa berinvestasi bisa lewat anjungan kita di TMII,” sambungnya.

Sementara itu Wakil Ketua Komisi E DPRD provinsi Jatim Hikmah Bafaqih MPd mengungkapkan bahwa ini merupakan kabar yang menggembirakan. Keberadaan anjungan tidak hanya sebagai tempat promosi budaya seperti awalnya. Namun juga bisa dikatakan sebagai perwakilan dagang Jatim.

“Ini harus didorong dan ditopang dengan semaksimal mungkin. Ini menunjukkan bahwa seni budaya juga bisa dijadikan sebagai perantara pergerakan ekonomi,” tutur ketua umum Perempuan Bangsa ini.

Untuk itu, seharusnya pemprov juga harus bisa memastikan agar kabupaten/kota harus juga aktif dalam mempromosikan daerahnya. Serta pengelola anjungan juga bisa melihat peluang-peluang transaksi besar terjadi di anjungan.

“Sebab kita tahu pengunjung wisatawan yang datang tidak menutup kemungkinan merupakan investor, sehingga bisa melihat potensi yang ada di Jatim,” jelasnya.

Sementara itu, anggota Komisi E lainnya Kodrat Sunyoto mengatakan ini bisa menjadi potensi baru. Keberadaan Anjungan tidak hanya sekedar penyelenggaraan seni budayanya, tetapi juga bagaimana ada peningkatan promosi yang berpotensi meningkatkan perekonomian melalui promosi potensi daerah dan potensi UMKM yang ada.

“Namun kita tidak boleh meninggalkan fungsi awal yakni mempromosikan seni budaya tradisional masing-masing daerah. Dengan memberikan perhatian terhadap pegiat seni yang ada disini meski bukan orang Jatim tapi pegiat seni Jatim tetap harus diperhatikan,” tegasnya.

“Juga harus ditopang oleh anggaran yang memadai pula dari Pemprov, ini untuk memaksimalkan keberadaan anjungan ini. Tanpa ditopang dengan anggaran yang memadai apa yang diinginkan ke anjungan ini tidak akan terealisasi,” tegas politisi senior Partai Golkar ini.

Senada dengan pemikiran yang disampaikan oleh Kodrat, anggota Komisi E lainnya yang merupakan wakil ketua DPD Partai Gerindra Jatim Hadi Dediyansah SPd MHum, pihaknya meminta agar Pemprov menambah anggaran saat Perubahan APBD Jatim 2023 mendatang.

“Anjungan ini sangat berpotensi untuk siar, tidak hanya sebagai promosi budaya tapi juga sebagai sarana mempromosikan potensi daerah dan UMKM untuk menarik investasi. Sehingga kepercayaan manajemen TMII anjungan Jatim sebagai pilot project harus didukung penuh,” paparnya.

Cak Dedi, panggilan akrab Hadi Dediyansyah, menyebutkan bahwa kuantitas dan kualitas anjungan ini harus terus ditingkatkan. Peningkatan anggaran harus benar-benar dilakukan. Tidak malah turun seperti saat ini dibandingkan tahun sebelumnya.

“Untuk itu saya minta ibu Gubernur benar-benar memperhatikan dan menjadikan keberadaan anjungan benar benar menjadi tempat promosi, tidak hanya memiliki potensi memperkenalkan seni budaya tradisional saja, namun juga memiliki potensi daerah dan UMKM untuk menarik minat para investor,” urainya.

“Maka saya akan meminta agar anggaran bagi anjungan ini benar-benar di perhatikan dan tidak ada pengurangan. Kita minta pula ada tambahan di Perubahan APBD 2022 nanti,” pungkasnya.(Yul)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait