Mini Garden, Konsep Perempuan Tani Wujudkan Jatim Asri

  • Whatsapp

SURABAYA – beritalima.com | Setelah konsolidasi organisasi di beberapa kabupaten kota se Jatim, DPP Perempuan Tani HKTI Jawa Timur pimpinan Dr. Lia Istifhama melaunching kegiatan serentak oleh pengurus dengan Tema: Perempuan Tani untuk Jatim Asri.


“Giat ini bisa berbentuk bercocok tanam  berbagai jenis tanaman sesuai dengan kebutuhan daerah dan lingkungannya, maupun budidaya ikan, seperti lele dan sebagainya”, jelas Lia Istifhama yang secara organisasi, berada di bawah ketua umum Dian Novita Susanto, M.Ikom.


Giat ini langsung direspon oleh Shofi Shofiyah, salah seorang pengurus. Ditemui disela-sela sedang bekerja membuat  ‘mini garden’ untuk  TOGA (Tanaman Obat Keluarga). 


Sovie menjelaskan bahwa untuk menindaklanjuti Gerakan Bersama Perempuan Tani untuk Jatim Asri, maka saya langsung berfikir untuk melakukan dua hal, yakni menambah jenis tanaman toga pada mini garden kami yang telah ada dan kami buat saat pertama kali pandemi covid-19 melanda jawa timur dan penanaman bibit tanaman yang hasilnya terintegrasi dengan pengembangan kuliner tradisional. Dan untuk giat kedua ini Pemilik Sanggar Lukis  D’Kanconk Studio Art Bangkalan ini memilih Penanaman bibit Kelapa Kopyor dengan konsep terintegrasi dengan Kuliner Minuman Asli Madura berbasis Kelapa yang rencananya akan ada di setiap destinasi wisata.  


“Ya, untuk Jatim Asri saya melakukan dua kegiatan. Pertama, penyempurnaan mini garden yang telah ada. Kedua, penanaman bibit kelapa kopyor di beberapa lahan milik masyarakat di Bangkalan dan Pamekasan”, ujarnya sambil bekerja mengisi plybag dibantu oleh beberapa anggota di halaman rumahnya, Jl. Griya Utama Residence Bangkalan (4/10).
Beberapa tanaman TOGA tampak tumbuh subur di  ‘Rumah Hijau’ (sederhana) atau semacam ‘Mini Garden’ milik Wakil Bendahara DPP Perempuan Tani HKTI Jawa Timur ini. Ada Jahe Merah (Zingiber Officinale var rubrum), Kunyit (Curcuma domestica), Temu Lawak (Curcuma xanthorriza). Disamping itu, juga kita menyediakan tanaman Cabe rawit, lombok keriting, selederi, daun salam, jeruk nipis, tomat dan terong dan bawang dayak. Semua jenis tanaman tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari untuk masakan para ibu-ibu di rumah. 


Lebih lanjut, Shofi menjelaskan bahwa Mini Garden sederhana memiliki konsep yang sangat bagus, yakni memudahkan penyediaan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)  dan Penciptaan Lingkungan  Sehat di wilayah kediaman kita. 


“Konsep kami sederhana,  bahwa dengan Toga para Ibu-ibu bisa mendapatkan tanaman yang diperlukan di kebun sendiri dan menciptakan lingkungan yang sehat dan asri,” jelasnya.


“Konsep ini sangat relevan saat kita sedang berjibaku bersama pemerintah dalam upaya antisipasi dan  pencegahan Covid-19,” lanjutnya.
Lebih jauh beliau menjelaskan bahwa Relevansi konsep diatas dengan pencegahan penyakit dan peningkatan imunitas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Penyediaan TOGA. 
Ketersediaan tanaman obat keluarga secara mudah, murah dan praktis dilingkungan kita memudahkan kita untuk bisa menggunakan bahan baku yang ada pada mini garden kita sesuai kebutuhan tanpa harus pergi keluar rumah. Ini sangat praktis saat penerapan physical dan Social Distancing dilaksanakan secara disiplin. Untuk ini, kami memang memilih beberapa tanaman yang sesuai dengan upaya pencegahan penyakit akibat Covid-19, yakni beberapa tanaman yang berkhasiat sebagai stimulansia dan peningkatan imunitas tubuh. Sebagai Contoh Jahe Merah (Zingiber Officinale var rubrum) berfungsi sebagai stimulansia, Kunyit (Curcuma domestica) berkhasiat untuk antibakteri dan anti virus, Temu Lawak (Curcuma xanthorriza) yang berkhasiat untuk antikanker dan ‘hepatoprotector’ (menjaga kesehatan hepar/hati), bawang dayak sebagai uricosuric dan anti kolesterol. Disamping itu, juga kita menyediakan tanaman Cabe rawit, lombok keriting, selederi, daun salam, jeruk nipis, tomat dan terong. Semua jenis tanaman tersebut merupakan kebutuhan sehari-hari untuk masakan para ibu-ibu di rumah. 


2. Penciptaan Lingkungan Sehat
Seperti kita ketahui bahwa tumbuhan hijau adalah sumber oksigen yang dibutuhkan oleh mahluk hidup termasuk kita manusia untuk bisa bernafas dengan sehat. Kadar oksigen yang di suatu wilayah akan menentukan  kualitas udara di wilayah tersebut. Semakin tinggi kadar oksigennya, maka kualitas udaranya semakin bagus dan begitu pula sebaliknya. Dalam konteks pencegahan Covid-19 ini dimana salah satu gejalanya adalah adanya gangguan pernafasan, maka ketersediaan oksigen yang cukup adalah salah satu faktor penting khususnya dalam aspek pencegahan. Seseorang yang berada pada wilayah dengan kualitas udara yang baik, dengan kadar oksigen yang tinggi, maka kebutuhan oksigen yang sangat dibutuhkan oleh tubuh dapat terpenuhi dengan baik. Dengan terpenuhinya oksigen oleh tubuh maka seluruh proses fisiologi dalam tubuh dapat berjalan secara normal sehingga pada gilirannya daya tahan dan tingkat imunitas tubuh terhadap berbagai penyakit dan gangguan dari luar bisa segera teratasi oleh tubuh sendiri. Dan bagi pasien yang sudah terjangkit Covid-19, ketersediaan oksigen yang cukup dapat mencegah perkembangan dan pertumbuhan virus dan bahkan membunuhnya. Hal ini karena Covid-19 tak dapat berkembang baik dalam lingkungan yang tubuh yang basa dan aerob (kadar oksigen dalam tubuh memadai).


3. Funny Factor
Kegiatan berkebun, bercocok tanam dilingkungan rumah akan memberikan kesibukan dan kesenangan tersendiri bagi kita. Apalagi kegiatan itu dilaksanakan bersama keluarga. Suasana senang dan gembira seperti itulah yang diakui dapat meningkatkan kinerja sistem imun kita sehingga lebih mampu bertahan dari serangan-serangan gangguan dari luar tubuh, termasuk penyebaran Covid-19 yang sedang pandemi di seluruh pelosok dunia.


“Mudah-mudahan Mini Garden Perempuan Tani HKTI ini bisa mewarnai pada setiap rumah warga, khususnya di daerah perkotaan,” pungkas Shofi. (red)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait