BONDOWOSO, beritalima.com – Sutikno, warga asli Desa Banyuwulu Kecamatan Wringin ini memiliki keahlian dan kreativitas menciptakan karya seni yang terbuat dari bambu yang mampu memiliki nilai jual tinggi.
Saat ditemui dirumahnya pemuda lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) ini terus menerus menciptakan karya seni yang terbuat dari Bambu dengan bermacam-macam model miniatur unik.
Menurut Sutikno apa yang ia kerjakan merupakan sebuah keinginan untuk membuat karya seni Bambu yang belum ada sebelumnya di Bondowoso.
“Itu mengapa kemauan belajar itu harus ada untuk melahirkan ide-ide baru dalam karya seni”, tutur Sutikno kepada sejumlah wartawan Rabu (21/02).
Berawal dari pikiran sederhananya tentang tanaman Bambu, hingga saat ini Sutikno terus menekuni kerajinan miniatur Bambu untuk memperbaiki ekonominya.
“Saya hanya berpikir, masak Bambu hanya bisa dibuat sebagai dinding rumah atau tempatnya ikan, bisa ndak bambu ini dijual lebih mahal”, katanya saat didampingi para mahasiswa Universitas Jember yang lagi KKN di Desa Banyuwulu.
Walaupun dengan peralatan alakadarnya (gergaji, kater, pisau dan alat lem tembak.red) dan membuat secara manual, Ia mengaku pernah mengirimkan hasil kerajinannya sampai ke Pulau Dewata Bali dan juga beberapa kota tetangga.
“Tahun 2015 saya pernah mengirimkan 1500 miniatur bambu bentuk surving ke Bali, dan 2 replika minu perahu pinisi ke Pasuruan “, jelasnya.
Beruntung, penjualan ke luar kota tersebut mampu Ia tembus berkat seorang teman yang bekerja dipusat jual beli kerajinan di Bali. “Tapi jualnya masih pakai harga standart, bukan harga bisnis”, ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Haryono selaku sekretaris Desa memaparkan dukungannya kepada Sutikno dan teman-temannya untuk terus meningkatkan kreatifitas yang dimiliki. Baik dari segi inovasi bentuk miniatur bambu maupun promosi.
“Sehingga bisa nanti ketika sudah mulai dikenal masyarakat luas, akan dianggarkan oleh pemerintah Desa untuk memberikan bantuan pelatihan dan peralatan yang dibutuhkan”, tegasnya. (*/Rois)