Minimnya Biaya Operasional, Petugas Sampah di Krajan Desa Tampo Ancam Berhenti

  • Whatsapp
Foto : ilustrasi

BANYUWANGI, beritalima.com – kebersihan lingkungan memang sangat di perlukan utamanya untuk memberikan rasa nyaman serts keindahan bagi penduduk di sekitarnya, namun hal tersebut tidak diimbangi dengan operasional yang tidak memadahi, sehingga menjadikan keluhan bagi petugas sampah

Seperti yang terjadi didusun krajan Desa Tampo Kecamatan Cluring ini, petugas Sampah, Supriyono mengeluh dengan minimnya operasional

“Operasional Untuk kebersihan sampah ini bersumber dari swadaya masyarakat, karena memang program kebersihan sampah ini di gagas oleh warga yabg terbentuk sebagai relawan peduli Lingkungan ( RAPEL), namun seiring semakin kurang sadarnya untuk iuran warga maka untuk operasionalnya pun tidak mencukupi, jika hal ini berkelanjutan maka dengan terpaksa saya juga berhenti menjadi petugas.” Ungkap Supriyono

Sementara menurt Jumroni Subhan, salah satu tokoh pemuda Desa Tampo, mengatakan bahwa harus ada langkah tegas dsri pemerintah desa agar masalah sampah di dusun krajan teratasi

“Pastinya harus ada campur tangan pemerintah Desa dan langkah tegasnya untuk menanggulangi masalah sampah yang ada di dusun krajan ini, jangan sampai ketika nanti berkelanjutan sehingga petugasnya berhenti, dan sampah menumpuk di lingkungan warga, karena ketika warga membuang sampah di sungai pun pastinya akan di benturkan dengan atura  aturan yang ada, disini kita butuh kepedulian pemerintah desa untuk mencari solusi bersama.” Jelentrehnya.

Sedangkan kepala Desa Tampo, Hasyim Ashari, saat di konfirmasi melalui saluran Wahtsapp nya mengatakan agar menyampaikam keluhan tersebut kepada anggota BPD

“Silahkan sampaikan keluhan tersebut kepada anggota BPD yang ada di dusun Krajan, biar nanti BPD mengundang Kades untuk rapat koordinasi penanganan sampah yang ada di Desa Tampo. Saya punya beberapa ide penanganan sampah yang ada di desa Tampo yang perlu segera saya koordinasikan dengan BPD,” Singkatnya.

Hasyim Juga Menyampaikan melalui group WA (Ayo Bangun Desa tampo) bahwa Penanganan sampah idelanya tidak per blok namun perdusun

“Penanganan sampah itu idealnya bukan per Block tapi perdusun ada petugas sampah, Kalau per Block perlu anggaran besar untuk biaya pungut sampah.” Jelas Kades.

Sementara menurut Anggota BPD Desa Tampo, Khoirul Adam, mengatakan sudah menyampaikan hal tersebut kepada kepala desa

“Saya mewakili masyarakat dan penggagas, sudah bertemu dengan kades  serta meceritakan secara detail dan lengkap tentang kondisi pengelolaan sampah yang ada di lingkungan krajan khususnya dan desa tampo pada umunya. BPD tampo secara internal sudah membahasnya, tinggal eksekutor pemdes untuk mengambil kebijakan  dan solusi tepat untuk keberlangsungan kebersihan lingkungan. Dan sudah kami tekankan untuk mengoptimalkan kinerja Kasun sebagai kepanjangan tangan dari kades.” Jelas Adam

Diketahui program kebersihan Sampah di dusun krajan desa Tampo sudsh berjalan sejak tahun 2019, dan kini perjalannanya sangat memprihatinkan. (Bi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait