ILustrasi
KEPULAUAN SULA,berita lima,com|Sekitar satu minggu terakir ini, minyak tanah, yang menjadi kebutuhan bahan bakar di wilayah Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara (Malut) langka. Hal itu diduga kuat terjadi karena ada permainan dari pihak tertentu, yang menyebabkan terjadi kelangkaan tersebut.
Salah satu ibu rumah tangga Desa Fagudu, Kecamatan Sanana inisial SR mengaku sudah hampir satu minggu warga kesulitan mencari minyak tanah di “Mereka juga tidak tahu penyebab minyak tanah yang biasanya mudah didapat, kini sulit diperoleh.
“Hampir satu minggu ini sangat sulit cari minyak tanah, tidak dapat semua. Bahkan saya sudah ke penjual minyak tanah dan agen-agen yang biasa jual minyak tanah tapi mereka bilang tidak ada,” ungkap dia, Jum’at (18/11/22)
“Saya membeli minyak tanah disalah satu kios menggunakan cerigen ukuran 5 liter, tetapi ukuranya dikurangi oleh penjual, tidak seperti biasanya, sedangkan harga jualnya masih Rp 4,500 per liter, untuk 5 liter.Sekarang minyak tanah sudah susah cari,” keluhnya
Salah satu pemilik pangkalan minyak tanah, saat ditemui media ini, Ia mengaku, kehabisan stok minyak tanah, dan menunggu masuknya stok minyak tanah dari Pertamina.
“Saat ini minyak tanah habis pa, kami masih menunggu masuknya stok minyak tanah, tanpa memberi penjelasan lebih lanjut kepada awak media”.
Untuk diketahui kelangkaan minyak tanah ini bukan kali ini saja terjadi tetapi sudah berkali-kali, tetapi belum ada upaya mencari solusi dari pihak-pihak terkait.
Media ini masih menelusuri penyebab sering terjadinya kelangkaan minyak tanah di Kepulauan Sula ini, dugaan kuat ada pihak-pihak yang “bermain” sehingga menyebabkan warga kesulitan mendapatkan minyak tanah. [dn]