Miris, Balita 2,5 Tahun Menderita Kanker Mata Butuh Perhatian

  • Whatsapp

Dirga Alfarizi usia 2,4 tahun yang  menderita Kanker Mata saat digendong ibunya beserta ayahnya didampingi Kelapa Desa Citaman Jernih.


Serdang Bedagai, beritalima.com- Sungguh malang nasib yang dialami bocah berusia 2,4 tahun ini, Dirga Alfarizi namanya, sejak berumur tiga bulan terakhir menderita kanker mata, setiap saat bocah dari keluarga tak mampu ini menjerit kesakitan, karena menahan sakit.

Bocah ini merupakan anak pertama dari pasangan Hendrik Pratama (27), dan ibunya Ladis Ayu Nanda (25), kedua orang tua Dirga Alfarizi tinggal di Jalan Gelatik Dusun I, Desa Citaman Jernih, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara.

Dirga si bocah malang itu, saat ini masih dirawat jalan di RS Adam Malik Medan, Jalan Simpang Pos, sebelumnya pihak keluarga membawanya di RS medistra Lubuk Pakam dan pihak RS tersebut minta dirujuk ke RS Adam Malik Medan.

“Namun sampai sekarang ini masih aktif rawat jalan di RS Adam Malik untuk rutin kemo teraphy, sedangkan untuk  melakukan operasi, kami sudah tak memiliki biaya,” Kata Hendrik Pratama ayahnya Dirga Alfarizi ,Selasa (18/4/2017) kepada Beritalima.com di kediamannya.

Menurut Hendrik, awalnya dari usia tiga bulan gejala awalnya di bola mata ada bintik bintik warna merah, jika malam terlihat bersinar seperti mata kucing sejak itulah anaknya merasakan sakit dan sering menangis pada malam hari,” katanya.

“Syukur saja kita ada BPJS dari Pihak perusahaan, yang kita bekerja selama 6 tahun  di PT Artindo Megastil Tanjung Merawa, dan telah  memberikan izin kepada kita selama anak kita menderita penyakit ini. Selama tiga bulan ini kita terus berobat jalan dan satu minggu dilakukan  Opname di RS Adam Malik Medan,” terangnya.

Menurut Dokter lanjut Hendrik Rumah Sakit Adam Malik telah memvonis anaknya terkena kanker mata dan kini sudah tujuh kali dilakukan kemoterapi sejak bulan 11 tahun 2016 lalu.

“Setiap malam Dirga Alfarizi sering rewel setiap malam dan makan sedikit, namun alhamdulilah masih mau menyusuhi susu asi ibunya,” katanya.

Dulu sebelumnya penyakit matanya sebelah kanan anaknya belum terlihat besar Dirga Alfarizi masih bisa berjalan pada usia satu tahun, namun, dengan adanya penyakit yang semakin menjalar ke mata sebelah kirinya Dirga tak bisa melihat sehingga, satu tahun satu bulan lebih, tak bisa berjalan lagi seperti biasa, akhirnya Hendrik pun tak bisa bekerja.

 ” Kita sangat mengucapkan terimah kasih kepada pihak perusahaan yang telah memberikan kesempatan untuk memperhatikan anak kita dalam kondisi seperti ini, dan berharap ada bantuan dari para dermawan, untuk biaya operasi mata putri saya, selama ini segala cara telah dilakukan untuk menyembuhkan penyakitnya. Namun hasilnya belum ada terlihat. Kami sudah tak ada biaya lagi untuk mengobati sakit mata yang diderita anak kami itu,” ujarnya sedih.

Menurut Hendrik, semua hasil gaji kerjanya  semua untuk transportasi biaya perobatan putrinya ke rumah sakit di Adam Malik, Medan habis namun, karena keterbatasan biaya ia terpaksa membawa putrinya pulang ke rumah, agar dalam satu bulan dan hanya satu minggu dilakukan opname kemoteraphi.

“Yang penting bisa kontrol untuk mengecek penyakit anak kami dan kini ‘terdampar’ di rumah orang tua kita yang selalu didampingi ibunya dan selama ini belum ada pihak mana pun yang memberikan bantuan. Karenanya ia sangat berharap ada dermawan yang tergerak hatinya,” pungkasnya.

Kades Citaman Jernih Lian Lubis yang didampingi orang tua Dirga Alfarizi beserta  warga sekitar, mengatakan agar pelayanan penanganan dapat berjalan lancar, dan masalah untuk ke RS urusan pengobatan pihak lain bisa membantunya.

“Kami mengharapkan bantuan dari siapapun untuk meringankan biaya pengobatan anak kami, dan kami mengucapkan terima kasih bagi siapa pun yang bisa membantu meringankan anak kami dalam membiayai perobatan anak kami itu. Mohon bantu kami,” harapnya. (Sug).

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *