JAKARTA, Beritalima.com-
Mengaku karena himpitan ekonomi Michael (9) seorang anak yang tinggal di Rw 03 Kelurahan Tugu Selatan, Koja Jakarta Utara tak pernah merasakan bangku sekolah.
Veronika (47) ibu dari Michael mengaku sedih dwngan kondisi yang di alaminya. Pasalnya selama ini Ia tak pernah merasakan program-program Pemprov DKI Jakarta untuk warga miskin. “Saya hanya berharap agar anak saya bisa sekolah seperti anak-anak seusianya,” katanya.
Ia juga berharap kepada pemerintah dalam hal ini Pemkot Jakarta Utara agar bisa merasakan program untuk warga miskin seperti BPJS dan KJS untuk anaknya agar bisa bersekolah layaknya anak-anak se usiannya.
“Kalo sekarang ini jangankan buat sekolah, buat makan aja kembang kempis pak,” akunya.
Veronika sendiri hidup digubuk reot berukuran 4X5 meter sejak 10 tahun yang lalu dengan 2 anaknya yakni Michael dan Gabriel yang baru berusia 4 tahun. Sementara suami Veronika sendiri pergi entah kemana. Sementara untuk menghidupi kedua buah hatinya Veronika bekerja sebagai pengumpul barang bekas.
Sebagai pengumpul barang bekas pengahsilan yang ia dapat pin tak menentu. Bah kan bila tak dapat uang tak jarang Voronika dan anaknya di bantu mertua dan warga sekitar. Meski mendapat bantuan beras raskin namun Veronika tak pernah mengambilnya karena tak punya uang untuk menebus beras raskin.
“Kalau pas dapet banyak bisa 50 ribu, kalau lagi ngak dapet paling hanya 20 ribu, kalau saya dapet uang pasti saya tebus beras raskinnya,” sahutnya.
Menanggapi hal itu Walikota Jakarta Utara Wahyu Haryadi mengaku sudah seringkali mengingatkan kepada bawahannya yakni Camat dan Lurah agar selalu tanggap jika ada persoalan di wilayah salah satunya masalah warga miskin.
“Dalam setiap kesempatan seperti kunjungan Jum’at pagi, Kerja bakti masal mingguan, hingga rapat pimpinan agar camat,lurah dan SKPD terkait saya selalu mengingatkan untuk selalu melakukan pemantauan dan monitoring menyangkut persoalan kemiskinan,” ujar Wahyu di sela-sela kegiatan penanaman pohon di SMAN 110, Koja, Jakarta Utara, Kamis (08/12/2016).
Wahyu Haryadi juga meminta kepada Camat dan Lurah agar harus tau kondisi di lingkungannya. (Edi)