FAKFAK, beritalima.com – Ibadah misa di Gereja Santo (St) Yosep Fakfak, Minggu (2/7/2017) pagi tampak berbeda, karena dilaksanakan dalam inkulturasi budaya etnis Tanimbar Maluku. Ibadah misa dipimpin Pastor Jhon Talla, Pr.
Pantauan media, Misa inkulturasi budaya tersebut diawali arak-arakan Pastor, sesepuh atau tua-tua adat Tanimbar dan Misdinar dari Pastoran dengan menggunakan penari tarian Dodobol yang biasanya digunakan penjemputan tamu menuju gedung gereja St Yosep.
Tiba di depan pintu utama gedung gereja St Yosep, pastor, sesepuh atau tua-tua adat Tanimbar dan Misdinar langsung disambut oleh Tarian Somar yang mengandung makna meminta perlindungan dari Tuhan.
Alunan irama dan tembang berbahasa daerah Tanimbar (kekidung) mengagungkan nama Tuhan bergemah oleh Kor yang mengenakan pakaian Tanimbar.
Tak kala menarik makanan ciri khas tanimbar diantaranya Ubi, Petatas, Kasbi (Singkong), Keladi, Beras merah dan Pisang dipersembahkan dengan penari tarian Luvu Dalam, tarian ini biasanya digunakan untuk persembahan. Dalam misa tersebut, interior gereja dan altar didekorasi dengan corak warna kain tenun Tanimbar.
Pastor Jhon Talla, Pr yang juga Ketua Paroki St Yosep Fakfak menyampaikan terima kasih atas partisipasi masyarakat Tanimbar dalam pelaksanaan misa Inkulturasi Budaya.
“Selain menampilkan budaya, juga membangun kebersamaan dalam etnis, yang sebelumnya ada etnis yang terpecah bela oleh karena situasi politik yang terjadi,”ujar Pastor Jhon Talla.
Melalui misa inkulturasi budaya ini mereka yang terpecah bela itu perlahan-lahan merajut atau bersatu kembali membangun relasi satu dengan yang lain.
“Perayaan liturgi inklulturasi budaya ini adalah momen yang tepat untuk mempersatuan dan mempertemukan semua kelompok-kelompok yang tercerai berai,”kata Pastor Jhon Talla.
Perayaan ini, lanjut Pastor Jhon Talla, bukan hanya milik umat Katolik, tetapi semua umat kristen, sehingga mengalami kehadiran Krsitus melalui kebudayaan mereka sendiri.
“Terima kasih kepada rekan-rekan umat dari dedominasi gereja yang telah telibat langsung dalam perayaan inkulturasi budaya ini, semoga Tuhan memberkati kebersamaan dalam budaya,”ucapnya.
Sementara itu, Sesepuh Tanimbar di Kabupaten Fakfak, E.C. Huninhatu menyampaikan terima kasih kepada Pastor John Talla secara khusus dan pada umumnya umat katolik di St Yosep Fakfak yang telah memberikan kepercayaan kepada etnis Tanimbar dalam mengambil bagian pada misa inkulturasi.
“Ini suatu penghargaan yang sungguh luar biasa, selain memuji dan memuliakan Tuhan, juga memperkenalkan budaya kami Tanimbar dan lebih memperat hubungan sesama orang tanimbar di tanah rantau,”ujarnya.
Misa inkulturasi Budaya mengusung tema, Duanlolat Menyapa Fakfak Dalam Iman, yang artinya masyarakat tanimbar, baik itu laki-laki dan perempuan menyapa Fakfak yang didiami dengan berbgai suku, budaya dan agama untuk dipersatukan dalam satu ikatan keluarga allah.
Setelah misa inkulturasi budaya etnis Tanimbar, dilanjutkan dengan jamuan makan siang bersama dengan pastor di Aula St Yosep Fakfak, yang diakhiri dengan menari tarian bersama.
Suksesnya pelaksanaan misa inkultarasi budaya etnis Tanimbar ini tidak trlepas dari kerja keras masyarakat Tanimbar di Kabupaten Fakfak yang dikoordinir langsung oleh Sesepuh, E.C. Huninhatu, Pemuda Tanimbar, Etus Samponu, Hendrikus Futuembun, Andi Laritembun, Salmon Teriraun, Theresia Laritembun, Lewis Marian dan Lau Laritmas. [try]