TULUNGAGUNG, beritalima.com- Kunjungan Miss Universe ke Indonesia dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Tulungagung dan memperkenalkan batik Go Internasional belum usai.
Banyak rangkaian acara selama disini, melihat dan belajar mengenai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) khususnya batik khas Tulungagung.
Salah satu gerai dan pembuatan batik Khas Tulungagung yang dikunjungi yaitu, batik Gajah Mada, yang beralamatkan di Desa Mojosari, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Batik Gajah Mada Sudah lama produksi, bahkan, penjualannya sudah menyebar ke seluruh wilayah yang ada di Indonesia dan mancanegara.
Ike Yulianasari salah satu owner Batik Gajah Mada mengatakan, untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Tulungagung, Pemerintah Daerah (Pemda) mendatangkan Miss Universe dalam rangka Batik Go Internasional.
“Kami para UMKM batik ini bermaksud, dengan kedatangan Miss Universe ke Tulungagung, bisa memperkenalkan dan promosi batik ke kancah Internasional. Batik kami, bisa tumbuh, berkembang dan luas lagi dengan pangsa luar negeri,” kata Ike. Jum’at, ( 25/11/2022).
Menurutnya, dari awal kegiatan mendatangkan Miss Universe, untuk memperkenalkan batik Go Internasional, dengan tujuan, agar batik tulungagung bisa lebih meluas secara dunia.
“Kami berkesempatan, menjelaskan batik-batik motif khas Tulungagung yang diproduksi oleh batik Gajah Mada,” ujarnya.
Diterangkannya, kedatangan Miss Universe ke gerai batik Gajah Mada, merasa bahagia bisa hadir lebih dekat lagi dengan para pelaku batik, terlebih hadirnya siswa/siswi sekolah. Semangat belajar membatik, untuk melestarikan batik sebagai budaya bangsa.
“Miss Universe juga melihat koleksi khas batik Gajah Mada saat dijemur, proses batik tulis dan juga melihat siswa/siswi yang sedang belajar membatik,” terang Ike.
Ike menambahkan, di batik Gajah Mada sendiri, jika ingin belajar juga ada paketnya. Paket kunjungan dan melihat saja, atau kunjungan sekaligus belajar membatik, untuk anak-anak sekolah maupun rombongan wisatawan.
“Selain ada paket, motif batik yang kami kembangkan yakni, motif-motif batik khas Tulungagung dan juga batik modern, tutup Ike.
Sementara itu, Sundari Guru Bahasa Indonesia SMPN 1 Tulungagung menyampaikan bahwa, pihaknya bersyukur bertepatan dengan Hari Guru Nasional (HGN) Ke-77, bisa mengajak anak didiknya belajar membatik di gerai batik Gajah Mada.
“Hari ini, Sekolah memberi kesempatan kepada anak-anak untuk belajar batik di Gajah Mada, sekaligus merupakan bentuk kolaborasi terkait Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) Belajar. Kolaborasi yang sangat diharapkan dan bisa memberikan kontribusi,” tutur Sundari.
Lanjutnya, belajar bagaimana membatik, apalagi anak-anak di era sekarang ini, kurang begitu mengenal budaya dan tradisi. Dengan adanya ini, berharap nantinya, bisa nguri-uri atau melestarikan budaya dan tradisi yang ada di Tulungagung.
Bertepatan dengan HGN ini, momen yang tepat untuk anak-anak mulai belajar dan mencintai batik khas Tulungagung.
“Karena ini adalah kesempatan yang luar biasa dan sangat menguntungkan bagi anak-anak kami, pembelajaran diluar kelas dan diterima baik oleh owner batik Gajah Mada.
Sundari juga menjelaskan, yang datang ke batik Gajah Mada siswa/ siswi klas VII, kebetulan materi kelas VII ada projek. Jadi kurikulum merdeka ada satu projek yang diharapkan anak-anak mampu berkarya, terutama yang terkait dengan budaya lokal atau daerah sekitar.
Adanya Miss Universe di gerai batik Gajah Mada, memompa semangat siswa/siswi untuk lebih mencintai batik.
“Kedatangan Miss Universe disambut gembira dan menjadi motivasi anak-anak, merasa bangga Tulungagung dikunjungi oleh Miss Universe dari berbagai negara. kut merasakan bahwa negara atau kota kita ada daya tarik tersendiri,” tandasnya. (Dst).