SURABAYA, beritalima.com | Daya magnit Bakal Calon Wali (Bacawali) Kota Surabaya Irjen Pol (Purn) Drs Machfud Arifin SH memang sangat luar biasa. Tidak hanya menyedot banyak partai politik pengusung, tapi juga berbagai organisasi dan kelompok masyarakat di Kota Pahlawan ini.
Sampai berita ini ditulis, Minggu (2/8/2020), ada 8 partai yang secara resmi menyatakan dukungan untuk mantan Kapolda Jatim tersebut. Mereka, PKB, PAN, Gerindra, Demokrat, PPP, NasDem, Golkar, dan PKS, yang total memiliki 31 kursi di DPRD Kota Surabaya.
Sedangkan organisasi atau kelompok masyarakat di Surabaya yang resmi daftar jadi relawan pemenangan Machfud Arifin (MA) ada 18 kelompok atau organisasi, yang semuanya menyatakan siap memenangkan MA dalam Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 mendatang.
Namun, dari sekian banyak kelompok itu, tak bisa dipungkiri bahwa Relawan Machfud Arifin Asli Suroboyo (REMAAS) paling eksis, baik dalam membangun jaringan organisasi maupun dalam menarik simpati masyarakat untuk kemenangan MA.
Kelompok yang diketuai Yayuk Sri Wahyuningsih ini tidak hanya telah mendirikan posko di setiap RW yang jumlahnya 1.405 se-Surabaya, tapi juga telah mengembangkannya dengan menambah posko tingkat RT, yang saat ini sudah ada 390. Bahkan, selain itu, bersama MA telah meresmikan sekitar 100 Kampung MA di Surabaya, meski kampung MA aslinya Ketintang, Surabaya.
“Semua ini atas permintaan warga, baik yang sebelumnya telah bergabung di REMAAS maupun yang seketika itu bergabung dengan REMAAS,” kata Yayuk Sri Wahyuningsih saat ditemui beritalima.com di Sekretariat REMAAS, di Villa Bukit Mas, Surabaya, Minggu (2/8/2020).
“Pendirian Posko tingkat RT tak lain untuk mewadahi luberan animo masyarakat Surabaya untuk mendirikan posko yang awalnya kami batasi satu RW satu posko. Demikian pula dengan pendirian Kampung MA. Namun demikian, mereka semua tetap di bawah koordinasi KoorRW, KoorKel, KoorCam, dan KoorWil,” jelas Yayuk.
Dan yang sangat tampak, REMAAS juga sangat eksis dalam menarik simpati masyarakat dan mengkampanyekan MA melalui berbagai kegiatan, di antaranya penjualan sembako di bawah harga pasar, Senam Pagi Berjemur Cegah Covid, Senam Segar Bugar Untuk Lansia, dan Sapa Warga.
Lain dari itu, yang kini sedang digagas, REMAAS sudah ancang-ancang menggelar Job Fair, memfasilitasi pelatihan kerja bagi pengangguran atau korban PHK untuk mendapat keahlian guna memudahkan mereka mendapatkan pekerjaan atau menjadikan mereka wirausahawan.
Yayuk, dengan didampingi Pembina REMAAS, dr David Andreasmito, menjelaskan, sudah 39 kali REMAAS menggelar Senam Berjemur Cegah Covid di tempat berpindah-pindah, sesuai pemintaan KoorRW/ KoorKel/ KoorCam dengan kesanggupan bisa menghadirkan warga setempat sebanyak-banyaknya.
Dalam senam pagi dengan tatanan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 ini, REMAAS dengan dukungan dr David Andreasmito dan MA menghadirkan instruktur profesional, sound system, memberikan kaos bergambar MA dan berlabel REMAAS, masker, kacang hijau dan vitamin.
“Misi kami yang utama menebar kabaikan. Kami ingin warga Surabaya sehat, terhindarkan virus Corona, dan sejahtera,” kata David. “Kami tidak memaksa peserta senam harus memilih MA,” imbuhnya.
Sedangkan Yayuk menambahkan, dari setiap gelaran senam pagi itu, REMAAS dan MA mendapat tambahan kisaran 150 simpatisan, yang terus ditindaklanjuti dengan pemberian Kartu Pelayanan Masyarakat (KPM).
“Hingga saat ini REMAAS telah mengeluarkan 5.200 KPM. Data pemilik KPM yang ada barcodenya ini cukup valid dan tersimpan di Sekretariat REMAAS. Pemegang KPM ini berhak mendapatkan pelayanan, diantaranya melakukan pembelian sembako di bawah harga pasar melalui KoorRW, KoorKel, KoorCam,” ujar Yayuk, sembari menambahkan bahwa untuk bisa memiliki KPM ini syaratnya cukup menyerahkan foto copy KTP.
David juga menambahkan, sembako yang bisa dibeli oleh pemegang KPM ini tidak harus satu paket, tapi bisa satu jenis barang. Dan harganya jauh di bawah harga pasar. Beras premium misalnya, di pasar antara Rp 11 ribu hingga Rp 12 ribu, tapi di REMAAS cuma Rp 7 ribu per Kg.
“Kalau saya pedagang, jelas ini sangat rugi. Tapi bagi saya tidak, karena niatan saya membantu warga. Bahkan, saya senang kalau banyak yang memanfaatkan ini,” kata pemilik Jet-Z Clinic yang juga pengusaha ekspor mobil bekas ke Singapura ini.
Selain Senam Berjemur Cegah Covid yang berhasil menjaring ribuan simpatisan, lanjut Yayuk, REMAAS juga aktif menggelar Senam Segar Bugar Untuk Lansia pada sore hari, yang disertai dengan pemberian asupan gizi.
Dan pada malam hari, REMAAS kerap melakukan kunjungan ke kampung-kampung untuk Sapa Warga. “Malam hari kami sering ke kampung-kampung untuk Sapa Warga, yang tujuannya untuk menampung aspirasi warga, sekaligus memberikan solusi sebatas kemampuan kami. Untuk keluhan warga yang ada kaitannya dengan pemerintahan kami tampung, solusinya tunggu setelah MA jadi,” terang Yayuk.
Di luar kegiatan itu, MA sendiri kerap memberikan bantuan buat masyarakat melalui Posko, di antaranya alat semprot beserta cairan disinfektan, dan bantuan hewan qurban serta kaos dan masker di Hari Raya Idul Adha kemarin.
Bagi David, keterlibatannya dalam pemenangan MA karena Bacawali Kota Surabaya ini sangat perhatian pada rakyat kecil. “MA sangat perhatian pada rakyat kecil. Sama seperti saya. Makanya, saya suka MA,” kata pria kelahiran Kampung Malang Lor, Surabaya ini.
“MA itu orang yang sudah selesai dengan dirinya. Sahabat saya ini sebenarnya tidak mau maju jadi Cawali. Sejak dulu didorong-dorong tidak mau. Tapi, setelah saya ajak jalan-jalan ke kampung-kampung kumuh, dia menyatakan mau maju jadi Cawali,” tutur David, yang juga mengaku cocok bekerjasama dengan Yayuk karena kinerjanya sangat luar biasa dan peduli wong cilik.
Akan tetapi, bagaimanakah jika nanti MA kalah? Mau dibawa kemana para Relawan Machfud Arifin Asli Soroboyo dengan posko-poskonya? Siapakah dr David Andreasmito sebenarnya? Baca beritalima.com : REMAAS Bukan Sekedar Machfud Arifin Jadi Walikota. (Ganefo)