“Motip Suka Sesama Jenis” Tersangka Sandi Alias Arjuna Awal Pembunuhan Korban Legimin di Habisi Sekitar Sungai di Ular

  • Whatsapp

Serdang Bedagai

Beritalima.com.Entah setan apa yang merasuki Raden Sumantri alias Sandi alias Arjuna (23). Pemuda yang berwajah ganteng dan lemah lembut ini dan tinggal di LK X Gang Mesjid Kelurahan Tualang kecamatan Perbaungan-Sergai begitu mudah menghabisi nyawa teman Gay-nya hanya gara-gara sepeda motor dan handphone.

Padahal menurut teman-teman sesama Gay di Perbaungan, RS alias Sandi paling mudah mendapatkan “teman kencan”, apalagi dirinya dikalangan Gay di kawasan Perbaungan sekitarnya dijuluki “ARJUNA”. Tapi begitu dirinya mengenal sosok Eko Suprayogi (20) warga Desa Celawan kecamatan Pantai Cermin, sekaligus menjadi pasangan LGBT sejatinya dan tinggal serumah dengan sang Arjuna, perilaku Sandi jauh berubah seperti seekor Ular Phyton yang siap menelan mangsanya.

Hal tersebut diungkapkan oleh seorang Gay asal Perbaungan kepada awak media ini. Dalam liputan khusus dilakukan Beritalima.com, Kamis (16/6/2016) kemaren menjajaki satu persatu korban pembunuh berdarah dingin sesama Gay yakni, RS alias Sandi bersama Suami/Istrinya Eko Suprayogi.

Dari laporan yang diperoleh, bahwa Alm. Legimin (37) warga Batu 50 Desa Bingkat kecamatan Pegajahan – Sergai, sehari-hari berdagang Jagung giling dikenal Raden Sumantri alias Sandi melalui teman Gay korban berinisial R, dengan alasan R sudah tidak harmonis lagi dengan korban sekitar pertengahan bulan Oktober 2013,itupun melalui misscall dan disambut korban.

Korban merupakan anak ke-3 dari 8 bersaudara dan bapaknya sudah meninggal dan hanya ibunya yang masih hidup serta pernah menikah dengan seorang wanita yang berprofesi Penyanyi Keyboard, tetapi rumah tangganya hanya mampu bertahan setahun dengan satu anak.

Kebiasaan korban dengan Sandi alias Arjuna bila mereka bertemu di rumah Sandi dibilangan dekat Replika Sultan Serdang – Perbaungan, mereka keluar jalan-jalan, makan dan setelah itu melampiaskan “syahwat menyimpang” mereka di Bantaran Sungai Ular.

Sebulan lebih hubungan mereka berdua berjalan,diduga Eko Suprayogi pasangan AC/DC Sandi mulai “cemburu” apalagi mereka diterpa masalah keuangan, dimana hidup mereka setelah tidak lagi menjadi Kuli Bangunan tetapi punya gaya hidup mewah.

Akibatnya,Sandi dan Eko membuat rencana dimana seminggu sebelum kejadian terjadi,mereka berdua sudah berencana kalau L datang maka Sandi alias Arjuna seperti biasa keluar,dan nantinya Eko Suprayogilah yang akan menghabisinya dan untuk itu Eko sudah mempersiapkan sebilah Pisau.

Seminggu L (korban) tidak datang tanpa berita,pada saat Eko pulang ke Celawan tiba-tiba korban datang dan mengajak “pacarnya” Sandi keluar jalan-jalan,karena terburu-buru apalagi ketika ditelepon Eko tidak mengangkat hapenya,dengan niat yang mantap Sandi alias Raden Sumantri pergi sembari menyelipkan sebilah Pisau dipinggangnya, hari Jum’at (3/12-2013).

Siap makan-makan seperti biasa mereka pergi ke Bantaran Sungai Ular untuk “bercinta”,setelah menyandarkan Honda Mega Pro BK 2946 XAL di Bantaran Sungai Ular dan saat membuka Helmnya,korban melihat sesuatu dipinggang RS alias Sandi.

“Apa itu, buanglah buat aku takut saja”,ucap korban kepada RS alias Sandi dengan nada terkejut dan was was.Bukan jawaban yang diterima korban dari “kekasihnya”,tetapi sebaliknya ketika Tersangka RS alias Sandi memperlihatkan pisaunya,langsung Pisau tersebut ditusuk kepinggang korban,leher, dada dan uluhati sebanyak 8 liang hingga korban terkapar di tanah tanpa sempat melakukan perlawanan.

Setelah itu dengan tenangnya, RS alias Sandi menyeret korban ke pinggi Sungai membuka pakaian korban hingga telanjang,mengambil Dompet yang berisikan uang sebanyak Rp 1,9 juta,hape merk Nokia Lumnia dan STNK Mega Pro serta menutupi mayat korban dengan Daun Sawit.Sedangkan pakaian korban ditanam dipinggir sungai,dengan maskud menghilangkan jejak atau barang bukti

Selepas itu Sandi alias Arjuna pergi ke Celawan menjemput kekasihnya,dan disana plat BK dan aksesoris sepmor dipreteli agar tidak ketahuan,kemudian ketika akan membuang mayat kedalam Sungai,niat itu diurungkan karena waktunya sudah larut malam.

Akhirnya, warga menemukan sesosok mayat tanpa busana dalam keadaan nyaris membusuk pada hari Selasa tanggal 14 Desember 2014 ( 4 hari setelah kejadian),dan dilaporkan ke Polsek Perbaungan dengan LP Nomor : LP/242/XII/2013/SU/RES SERGAI/SEK PERBAUNGAN tanggal 14 Desember 2013.

Barang bukti yang berhasil ditemukan,pakaian korban setelah 3 tahun yang dipendam dipinggir sungai,masih bisa dikenali,plat BK Honda Mega Pronya yang dipakai ke sepmor Suzuki F-U milik Alm Subrata,sementara Honda Mega Pro masih dilacak keberadaannya.-(sug).

Photo:Keluarga  saat menunjukan photo semasa hidupnya legimin.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *