SURABAYA – SD Muhammadiyah 15 Surabaya (Limas) adakan Pondok Romadhon selama empat hari. Siswa-siswi dibekali acara “Listen to me Program Family Exchange”. Acara ini digelar di halaman depan sekolah. Jl. Mastrip No. 174, Kel. Jajar Tunggal, Kec. Wiyung, Kota Surabaya.
Family Exchange ini langsung dipandu oleh Motivator Nasional, Ustadz Arif Santoso. Ia menuturkan kepada peserta, saat ini maraknya murid melakukan les privat di rumahnya. Ini menjadi PR kita bersama, karena ada dampak buruk yang diterima.
Siswa dengan mudahnya sistem berinteraksi pada guru di rumah yang cukup bebas tak banyak aturan, namun dapat berkurang menghormati pada guru di sekolah.
“Ini menjadi kantong kesabaran kita kian membesar, peran orang tua dan guru harus ekstra lebih keras mendidik anaknya di rumah dan sekolah dengan baik,” ujar lulusan S1 Teknik Geologi UGM ini di hadapan ratusan siswa, orang tua, dan guru-guru sekolah. Senin, (27/5/2019).
Arif menambahkan, ia mempunyai tips jika orang tua pernah mengalami kesalahan pada anaknya, contohnya, kita pernah mencubit anak kita yang masih berumur dini. Lalu kita harus cari cara untuk anak tidak dendam pada kita.
“Ini tipsnya, pasti tinggi badan orang tua lebih tinggi daripada si anak, maka kita harus berposisi sejajar tinggi dengan anak. Lalu kita ucapkan pada anak. Nak, maafkan bapak ya nak, bapak saat itu keblablasan. Bapak berjanji todak akan pernah mengulanginya lagi. Pasti si anak akan terenyuh dan menerima maaf kita,” tegas Arif pada peserta acara Listen To Me.
Pada kesempatan yang sama, saat salah satu peserta dari keluarga Abdul yang bertempat tinggal di Dukuh Karangan Surabaya dipanggil ke depan di panggung untuk mempratekkan program “Listen To Me” ini.
Abdul Haris Maliki (39) mengatakan, anaknya yang masih berumur 7 tahun kelas 1 SD, Calista Larasati Almalika. Calista itu sering manggil dirinya ‘Didiy’, bukan yang biasa umumnya dipanggil ‘Dedy”. Calista ini anaknya cerdas, nurut, cepat nangkap, tidak manja, dan taat sama orang tua.
Sedangkan istrinya, Katrin Estuning Diyahwardani (32) menambahkan, Calista ini sangat gesit, lincah, mudah bergaul, dan tidak rewel kepada orang tua.
“Mama Papa (orang tuaku tersayang), aku cinta sama kalian. Mama sering sibuk bekerja, tapi membelikan aku semua yang kuminta. Dan kadang marah kepadaku,” ungkap Calista saat dimintai keterangan awak media pasca keluarganya maju dipanggil ke depan panggung.
“Terimakasih mama papa, sudah merawatku dengan sabar, walaupun kadang aku nakal. Tapi aku tetap rajin belajar supaya papa mama bangga padaku. Aku sayang kalian (papa mama),” imbuh Calista. (ari)