MPRS: Pilwali Surabaya 2020 kemungkinan ada 4 Pasangan Calon

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Kontestasi Pemilihan Walikota Surabaya 2020 berlangsung sangat ketat. Hal ini bisa dilihat dari penjajakan partai dalam rangka memberikan rekomendasi untuk calon-calon walikota yang akan bertarung memperebutkan posisi walikota dan wawali.

Menurut Ezith Estafeta, direktur eksekutif Merah Putih Riset Strategi (MPRS), poros pertama kekuatan di Pilwali Surabaya adalah PDIP sebagai partai dengan kursi terbanyak di DPRD Kota Surabaya dan menjadi partai yang berkuasa selama 20 tahun hingga saat ini.

“Masih belum pasti akan memberikan rekom pada siapa kadernya yg akan dipilih sebagai Cawali maupun Cawawali Kota Surabaya. Sebut saja ada Wisnu Sakti Buana (Wawali Kota Sby), Dyah Katarina (DPRD Kota Sby), Armuji (DPRD Jatim), bahkan ada rumor bahwa Puti Guntur (DPR RI Dapil Sby-Sda) akan diturunkan untuk Pilwali Surabaya,” ujar dosen luar biasa di UINSA dan Unair ini.

Sedangkan Eri Cahyadi Kepala Bappeko Surabaya, lanjutnya, juga berupaya untuk mendapatkan rekom dari PDIP. “Ada spanduk yang menyatakan Ery didukung oleh Walikota Tri Risma Harini,” tuturnya kepada beritalima, Jumat (21/2/2020).

Ezith menjelaskan di sisi lain beberapa partai mulai dari PKB, PAN, Gerindra, PPP, yang terbaru Nasdem adalah poros kedua, sudah mendeklarasikan untuk mengusung Machfud Arifin (Mantan Kapolda Jatim) sebagai Calon L1.

“Tidak menutup kemungkinan poros ketiga Golkar, PKS, PSI, Demokrat yang belum menentukan pilihan calonnya akan membentuk poros yang baru yakni poros ketiga dengan mengusung calon-calon seperti Fandi Utomo (Mantan DPR RI), Gus Hans (Tokoh Kiai), dr.Gamal (Tokoh Muda Inspiratif), Pengacara Cak Hariyanto , Laksda purn Untung Suropati, Lia Istifhama (Tokoh muda NU) dan yang lainnya, atau bisa juga partai-partai tersebut bergabung dengan poros pertama maupun kedua yang sudah mengusung calonnya,” jelas alumnus Unair ini.

Poros keempat, lanjut dia, adalah Calon Independen yang sudah mendeklarasikan diri sejak lama yaitu Pengacara M.Soleh dan Budayawan Taufik Monyong. “Namun poros ini ditentukan dalam Februari ini. Apakah mereka mendaftar ke KPU atau tidak,” pungkasnya. (AM)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait