Pembangunan Gedung Dakwah ini,diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana pelayanan di bidang keagamaan,khusus bagi warga Muhammadiyah.
Fakta positip yang dimiliki dua Kabupaten di Toraja yaitu Kabupaten Tana Toraja dan Kabupaten Toraja Utara,yang merupakan daerah minoritas Muslim dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 Kabupaten Toraja Utara tercatat sebesar 216.762 jiwa,sementara yang beragama Islam hanya sebesar 9.975 kurang dari 5 % dari jumlah total penduduk.
Sedangkan Kabupaten Tana Toraja dengan jumlah penduduk sebanyak 221.081 atau sekitar 12% yang memeluk Agama Islam sebesar 26.642 saat ini.Perkembangan warga muslim di dua Kabupaten Toraja Utara dan Tana Toraja seiring dengan perjalanan waktu serta bertambahnya jumlah penduduk hasil penantaan berdasarkan hasil sensus Provinsi Sulawesi Selatan (Sul-Sel),pada tahun 2015 mengalami sedikit peningkatan dengan jumlah penduduk Kabupaten Toraja Utara sebesar 249.337 jiwa sementara yang beragama Islam sebanyak 18.987 atau sekitar 7,5% dari jumlah penduduk di Kabupaten Toraja Utara.
Adapun di Kabupaten Induk Tana Toraja jumlah penduduk sebesar 269.106 sementara yang beragama Islam sebesar 34.275 jiwa atau kurang dari 12,75% dari jumlah penduduk di Kabupaten Tana Toraja.Kecenderungan peningkatan jumlah penduduk Kabupaten Toraja Utara seiring daerah ini dimekarkannya sebagai Kabupaten Toraja Utara.
Hal tersebut,sebuah harapan baru menjadikan harapan sektor perekonomian baru selaku Kabupaten yang baru memisahkan diri dengan Kabupaten Tana Toraja,serta diiringi dengan pertumbuhan jumlah penduduk,adanya sejumlah masyarakat yang berasal dari daerah lain untuk mencoba keberuntungan di Toraja Utara terutama daerah yang mayoritas beragama Muslim sehingga mereka migrasi dan pindah penduduk sebagai warga Toraja Utara.Begitupun adanya peraturan baru tentang pernikahan satu Agama sehingga cenderung adanya pasangan suami atau istri yang mu’alfa (Masuk Islam).
Cakupan dari tambahan penduduk yang cukup signifikan perkembangan jumlah warga Muslim terus bertambah di Kabupaten Toraja Utara memberikan rasa optimisme yang tinggi akan pergerakan Perserikatan Muhammadiyah dalam menanamkan keyakinan Islam untuk menegaskan keberagaman secara substantive sesuai Al,Qur’an dan sunah Nabi dalam bingkai kebersamaan,gotong royong,silih asah,silih asuh,silih asuh serta menjaga toleransi antar umat beragama yang tinggi tercermin dari semboyan daerah Toraja,”Misa Kada DiPatuo,Pantan Kada DiPomate,” (bersatu kita teguh,bercerai kita runtuh,”).Muhammadiyah berusaha menampilkan masyarakat Islam yang kita inginkan,sehingga jama’ah Muhammadiyah secara keseluruhan semaksimal mungkin mengamalkan esensi pencapaian tujuan Muhammadiyah sesuai dengan Amanah KH.Ahmad Dahlan,”Aku Titipkan Muhammadiyah ini Kepadamu Sekalian,Dengan Penuh Harapan agar engkau sekalian mau memelihara dan menjaga Muhammadiyah itu sepenuh hati sehingga Muhammadiyah biar terus berkembang selamanya,”.
Hingga saat ini Pimpinan Daerah Muhammadiyah sudah membentuk (tiga) 3 cabang Muhammadiyah dan 6 ranting dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Toraja Utara setelah mekarnya daerah ini dari dari Kabupaten Induk Tana Toraja tujuh tahun lalu.Dan memiliki Aset 1 unit Madrasah Ibtidaiyah 6 RKB + ruang kantor dengan luas tanah 7.295 M2,satu unit Masjid luas 195 M2 + rumah penjaga Mesjid dengan luas tanah bangunan dakwah 15×20 M2.
Terkait dengan tersebut,seperti yang diungkap oleh tokoh muda Muhammadiyah Kabupaten Toraja Utara,Wilson Abdullah,SE,saat memberikan keterangan pers,Selasa (14/12) di kediamannya Rantepao,mengungkapkan,berencana membangun gedung Dakwah dengan menggalang donatur untuk pembiayaan pembangunan ini melalui wakaf bersama serta menghimpun infaq dan sodaqah jariyah agar rencana pembangunan ini terlaksana dengan baik.(Gede Siwa).