JAKARTA, beritalima.com – MUI menyambut gembira dan mengapresiasi yang setulus-tulusnya atas niat yang luhur Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperkuat pendidikan diniyah, pendidikan keagamaan di pesantren-pesantren dengan membangun karakter anak-anak bangsa, yang diharapkan dapat menjaga harkat martabat bangsa dari arus perubahan global yang begitu cepat.
Demikian hal itu disampaikan Zainut Tauhid Sa’adi, Wakil Ketua Umum MUI pada keterangan persnya, Sabtu (22/7/2017) via rilisnya yang diterima beritalima.com. Dengan demikian hal itu merupakan bentuk kepedulian dan antisipasi dini untuk mempersiapkan generasi emas yang kuat, tangguh dan berakhlak mulia. Agar bisa bersaing di dunia global dengan tetap tidak kehilangan jati dirinya.
“MUI menyadari bahwa pengaruh era digital semakin sulit dihindari.
Disatu sisi era digital banyak melahirkan manfaat, tapi disisi lain juga banyak melahirkan mudarat. Diantara mudarat itu misalnya, merubah ciri kehidupan masyarakat gotong royong menjadi individual. Timbulnya sifat pragmatisme, ingin serba mudah dan gampang (instan). Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal. Hilangnya semangat nasionalisme dan patriotisme. Dan yang paling mengkhawatirkan pihak yang cepat terserang budaya digital adalah generasi muda,” pungkasnya.
Lebih lanjut ditambahkan Zainut, MUI berharap semoga apa yang diharapkan Presiden Joko Widodo, dapat ditindaklanjuti oleh kementerian terkait hingga gagasan itu tidak menguap sia-sia. dedy mulyadi