Ditegaskan Ma’ruf Amin, Tim Pemantau Siaran Ramadhan telah menerima banyak pengaduan dari masyarakat, terkait siaran di TVRI pada program “Jelang Sahur” dengan tema Ramadhan Syahrut Taubat, pada Sabtu 11 Juni 2016/5 Ramadhan 1437 H, Pukul 03.00 WIB, yang memuat simbol agama Nasrani di busana pembawa acara Jelang Sahur.
“Simbol tersebut dianggap pelecehan karena tayangan tersebut di saat umat Islam tengah menjalankan Ibadah Puasa. Lalu MUI melakukan klarifikasi kepada pimpinan TVRI dan pimpinan TVRI telah meminta maaf langsung kepada Umat Islam,” tandas Ma’ruf Amin.
Ketua Umum MUI merespon dengan mengambil langkah-langkah yang diperlukan bagi kepentingan umat diantaranya MUI menerima Capture Foto yang sudah menyebar di media sosial serta mendapatkan video tayangan acara tersebut sebagai bukti adanya pelanggaran etika siaran.
Dengan demikian dijelaskan Ketum MUI pusat yang didampingi pimpinan pusat MUI, seperti DR. H. Anwar Abbas, MM., M.Ag, Zainut Tauid Ketua. Komisi Hukum dan Perundang-Undangan MUI dan lainnya telah memanggil pimpinan TVRI dan menegur secara langsung agar meminta maaf kepada umat melalui berbagai media agar jangan sampai terjadi lagi hal-hal yang menodai kerukunan umat beragama.
“Saya menyayangkan dan menyesalkan adanya tayangan sahur yang menjadi bagian dari ibadah puasa di bulan Ramadhan. TVRI sebagai lembaga penyiaran publik hendaknya terus menerus berupaya meningkatkan kualitas siaran untuk mencerdaskan dan mencerahkan umat dan bangsa dengan prinsip kehati-hatian dan harus memiliki sensitivitas tinggi terhadap isi siaran yang bernuansa agama,” terangnya.
Namun diharapkan Ketua Umum MUI agar lembaga siaran itu ikut mendukung kekhusyu’an umat Islam dalam menjalankan kewajiban agamanya. MUI mendukung pengelola stasiun televisi mengedepankan sikap kehati-hatian dan menghindari hal-hal sensitif. dedy mulyadi