SITUBONDO, beritalima.com – Kapolres Situbondo gelar Forum silaturrahmi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Majelis Ulama Indonesia ( MUI) Kabupaten Situbondo jawa timur, bertempat di sebuah rumah makan di daerah Sumber kolak Situbondo selasa (29/11)
Dalam pertemuan santai tersebut Kapolres, Dandim 0823 bersama FKUB dan MUI membahas banyak persoalan yang ada di situbondo, serta pembasan jelang adanya demonstrasi 212 terkait dengan penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta.
Kapolres Situbondo AKBP Puji Hendro Wibowo, SH.SIK mengatakan kegiatan ini hanya kegiatan kumpul – kumpul biasa yang rutin di lakukan oleh kepolisian bersama tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya untuk menjaga keamanan, menjaga kerukunan beragama yang kebetulan di Situbondo sendiri ada beberapa agama.
“Dalam menjaga keamanan di situbondo, saling berkomunikasi, koordinasi dan diskusi termasuk perkembangan politik yang ada di dalam maupun diluar Situbondo,, untuk itu kami membutuhkan dukungan dari para Kiai, para masyayikh dan para tokoh lainnya agar Situbondo aman dan tentram,”papar Kapolres
Namun Kapolres juga tak menampik bahwa dalam pertemuan tersebut di bahas juga tentang adanya gerakan 212 yang sekarang semakin santer beritanya di berbagai media massa, baik media cetak , elektronik dan televisi,”Situbondo sendiri punya acara besar di tanggal 2 Desember, yaitu acara Ancak Agung, kami mengajak seluruh kalangan untuk tudak terpengaruh dengan adanya perpolitikan di luar situbondo, tetap jaga kerukunan umat beragama, situbondo aman gemah ripah loh jinawi,” pinta AKBP Puji Hendro Wibowo.
Pertemuan yang dihadiri juga oleh Dandim 0823 Letkol Inf Anshari, S.Pd, Damdim berharap kepada para tokoh lintas agama dan MUI untuk memback up dan menghimbau masyarakat Situbondo, agar masyarakat tidak mudah terpancing dengan isu – isu politik, terlebih lagi isu agama,”Daerah lain banyak tertimpa bencana alam, tapi Situbondo sampai saat ini aman – aman saja, ini semua tak lepas dari do’a para Ulama, Kiai dan para tokoh Agama juga masyarakat, karena tanpa dukungan semua pihak, Dandim dan Kapolres tidak bisa berbuat banyak, biarkan hukum berjalan, serahkan semuanya pada kepolisian,”Ujar Dandim singkat.
Dalam forum itu membuahkan beberapa seruan dan kesepakatan, kesepakatan yang diambil dalam acara tersebut yaitu poin a. MUI melarang umat Islam di situbondo berangkat kejakarta untuk ikut demo, poin b. FKUB meminta kepolisian untuk melakukan razia di ujung barat situbondo guna mengantisipasi gerakan massa yang berangkat secara diam – diam, kesepakatan tersebut dicapai dengan tujuan masyarakat agar tetap menjaga situasi aman dan terkendali, poin c. kasus penistaan agama yang menimpa Ahok merupakan kasus personal/ pribadi bukan kasus lintas agama, agar Situbondo selalu terjaga kedamaian dan kerukunan beragama dan tidak merusak citra Indonesia di mata dunia.
(**/JOE)