SURABAYA, beritalima.com- Menyikapi Pilwali, Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI) Kota Surabaya, Jawa Timur, mendeklarasikan Piagam Kebhinnekaan Suroboyo, Sabtu (5/11) kemarin.
Menurut ketua MUKI Surabaya, St. Rudi Marudut. P Sinaga, deklarasi ini bukan hanya untuk pasangan calon walikota dan wakil walikota saja
“Tapi juga kepada para pendukung dan simpatisan para calon walikota dan wakil walikota agar tidak melakukan hal hal yang meresahkan dan membuat kegaduhan seperti menyebarkan hal yang tidak benar, atau fitnah, play victim dan black campaign. Selalu menjaga sikap yang mengedepankan Akhlaqul Karimah agar Surabaya kembali aman, damai, tentram dan sejuk,” ucapnya.
Rudy jumenegaskan, kedua Paslon dan unsurnya, tidak ada radikalisme maupun Intoleran.
“Kami pastikan itu. Karena kami bersama organ penjaga ummat lainnya dan organ penjaga NKRI harga mati lainnya, terus bergandengan tangan, menjaga kondusifitas Surabaya. Jadi kepada warga Kota Surabaya, monggo jangan ragu dan takut, karena sebenarnya Surabaya baik-baik saja. Semua bebas memilih pemimpin kita kedepan sesuai hati nurani, jangan golput, gunakan hak pilih demi kemajuan Kota Surabaya dan warga yang lebih sejahtera secara nyata,” tandasnya.
Menurutnya, piagam Kebhinekaan Suroboyo ini, sebelumnya sudah dirumuskan bersama dengan KH. Muhaimin dari MUI Surabaya dan KH Yazid selaku ketua FKUB Surabaya.
“Akhirnya berhasil sukses dideklarasikan Ketua Majelis Umat Kristen Indonesia DPD Kota Surabaya, sesuai amanah tertulis yang diberikan Ketua MUI Surabaya, KH. A. Muchid Murtadho,” ungkapnya.
Dalam kegiatan ini, juga dilakukan penandatangganan surat deklarasi oleh ketua MUKI. (Red).