Muliadi Optimis, Desa Tulungrejo Menjadi Balinya Kabupaten Malang

  • Whatsapp

MALANG, beritalima.com | Beberapa benda diduga berstatus purbakala, yang tersebar di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, dipastikan mendapat perhatian khusus, terkait adanya korelasi fakta dan sejarah.

Muliadi, Kepala Desa Tulungrejo, meyakini benda-benda yang semula dianggap biasa saja, adalah benda-benda peninggalan peradaban masa lalu.

Benda berbentuk koin berlubang kotak, patung kecil berukuran tidak lebih dari 15 cm, benda pecahan diduga peralatan masa lalu, patung diduga berwujud Dewa Wisnu, tugu diduga prasasti, hingga arca terbuat dari batu andesit, betebaran di hutan yang masuk kawasan lereng Gunung Arjuno.

Areal benda-benda tersebut, disebut warga setempat sebagai “zona angker”, karena banyak kejadian-kejadian yang tidak masuk logika ada ditempat itu. Dari penampakan ular berukuran tidak wajar, hingga bulu kuduk merinding dibeberapa titik.

Selain benda-benda berukuran kecil dan besar, ada penampakan mirip bagian bangunan yang diduga berwujud candi.

Batu bata dengan panjang, lebar, dan ketebalan tidak sama dengan ukuran batu bata masa kini, terlihat menumpuk atau tersusun, dan tertimbun tanah.

Tidak jauh dari keberadaan tumpukan atau susunan batu bata tersebut, ada “zona anti subur”. Di zona tersebut, jenis tanaman apapun tidak bisa tumbuh secara nornal, dan hanya rumput liar saja yang dapat tumbuh.

Walaupun belum ada pernyataan resmi dari otoritas yang berwenang, terkait benar tidaknya benda-benda tersebut masuk kategori purbakala.

Apabila benar benda-benda purbakala, dimasa atau jaman apa, dan benarkah tumpukan atau susunan batu bata itu adalah candi, masih tanda tanya.

Tidak hanya itu, sungai yang mengalir dilokasi diduga candi, cukup membuat bulu kuduk merinding, dan seakan ada sesuatu yang cukup terasa, namun tdak bisa dijelaskan secara detail.

Namun, apabila benda-benda tersebut benar adanya dari dugaan semula, maka dipastikan menjadi sesuatu yang berharga atau bernilai bagi warga desa setempat.

Sementara itu, bila ditilik geografis lokasi, benda-benda tersebut berada di kawasan lereng Gunung Arjuno.

Upaya menjaga dari tangan-tangan tidak bertanggungjawab, Muliadi bersama seluruh perangkat desa, Ketua RT atau RW, serta warga setempat, mengawasi areal benda-benda tersebut.

Muliadi sendiri mengaku, sudah membuat “master plan” menjadikan Desa Tulungrejo menjadi “Balinya” Kabupaten Malang. Master plan itu tidak terlepas dari benda-benda yang diduga merupakan bagian dari peradaban masa lalu.

Visualisasi wisata budaya, juga sudah ada dalam master plan tersebut, dan tentunya butuh support dari berbagai pihak. Suppport tersebut bisa berwujud moda transportasi darat, objek wisata pendukung, hingga publikasi seluas-seluasnya.

Apabila objek wisata itu bisa terwujud, otomatis membawa pengaruh bagi warga sekitar, terutama ekonomi. [Dodik]

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait