Mulyanto: Indonesia Mampu Cepat Selesaikan Wabah Covid-19 Dengan Syarat

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima,com– Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR Ri bidang Industri dan Pembangunan, Dr H Mulyanto M.Eng meminta Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat
Soalnya, kata anggota Komisi VII DPR RI tersebut, prakiraan soal Covid-19 yang dikeluarkan dari lembaga berbeda-beda sehingga itu membingungkan masyarakat. “Pemerintah perlu merumus ulang prakiraan tersebut untuk mendapatkan prediksi puncak Covid-19 yang lebih akurat dan terpercaya,” tegas Mulyanto.

Hal tersebut dikatakan penggagas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) di Departemen Pertanian (Deptan) era pimpinan Anton Apriyantono itu usai diskusi virtual dengan para peneliti BPPT, LIPI, Batan dan lain-lain di membahas tentang ‘Model untuk Prediksi Puncak Covid-19’ di kawasan Puspiptek akhir pekan ini.

Sebelumnya beberapa lembaga seperti BIN, UI, ITB, Unbraw, UGM, LBM Eijkman melakukan berbagai riset pemodelan untuk memprediksi puncak Covid-19. Karena menggunakan metode dan input data berbeda, maka hasil prediksinya juga berbeda-beda pula.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menggunakan hasil riset dari BIN, UI dan UGM, yang memprediksi puncak Covid-19 terjadi di akhir Mei. Hal ini digunakan untuk menetapkan realokasi APBN 2020 dan kebijakan fiskal dan non-fiskal lainnya. Semestinya Pemerintah dalam hal ini Bappenas dan Kemenristek/BRIN segera menajamkan, merumuskan dan memvalidasi hasil-hasil riset pemodelan Covid-19 tersebut secara lebih komprehensif.

“Gunakan metodologi pemodelan yang standar, parameter yang lengkap dandata input yang akurat, agar prediksi puncak Covid-10 yang dihasilkan lebih terpercaya dan dapat menjadi acuan secara nasional,” ungkap wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Banten tersebut.

Sekretaris Kementerian Riset dan Teknologi Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II pimpinan Presiden Susilo Bambang Tudhoyono (SBY) tersebut mengingatkan, sudah semestinya setiap kebijakan Pemerintah ditetapkan berdasar hasil kajian yang komprehensif dan akurat, istilahnya evidence based policy. “Dengan demikian kebijakan tersebut memiliki basis empirik yang kokoh dan dapat dipertanggungjawabkan.”

Disimpulkan Indonesia punya peluang atau mampu untuk menyelesaikan pandemi ini dalam waktu lebih singkat. “Syaratnya Pemerintah melakukan uji cepat massif kepada masyarakat, egas dalam pemberlakukan isolasi kepada mereka yang positif Covid-19, termasuk pelarangan mudik lebaran bagi penduduk dari daerah merah, serta peningkatan kuantitas dan kualitas penanganan pasien Covid-1’9,” demikian Dr H Mulyanto M.Eng (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait