Mulyanto Ingatkan Pemerintahan Jokowi Hati-Hati Kerja Sama Penelitian Dengan Asing

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Legislator Dapil III Provinsi Banten yang juga ahli nuklir, Dr H Mulyanto mengingatkan Pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bekerja dengan pihak asing dalam upaya menemukan vaksin atau obat Covid-19.

“Kalaupun terpaksa bekerja dengan lembaga asing, kerja sama itu harus dilakukan secara selektif dan hati-hati. Jangan sampai niat baik untuk menanggulangi Covid-19 malah menimbulkan masalah baru, baik dari sisi keamanan, kesehatan maupun keuangan negara,” ungkap Mulyanto dalam keterangan tertulisnya melalui WhatsApp (WA) kepada Beritalima.com, Rabu (29/4).

Pemerintah, jelas laki-laki bergelar Doktor Nuklir lulusan Tokyo Institute Technology (Tokodai) Jepang itu, terlebih dahulu harus melibatkan lembaga penelitian resmi untuk melakukan kajian secara terpadu dan komprehensif sebelum menjalin kerjasama.

“Jangan sampai Indonesia masuk ke dalam perangkap ‘permainan’ bisnis spekulan global yang memanfaatkan situasi darurat Covid-19,” ungkap anggota Komisi VII DPR RI membidangi Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek) dan Lingkungan Hidup (LH) itu terkait tawaran kerja sama lembaga asing kepada Pemerintah Indonesia untuk menemukan obat atau metode pengobatan Covid-19.

Menurut Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI bidang Industri dan Pembangunan tersebut, saat ini Pemerintah memang perlu membangun kerjasama Internasional untuk menanggulangi Covid-19. Namun, upaya tersebut harus dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan beberapa aspek terkait.

“Sekarang Covid-19 bukan hanya sekedar isu kesehatan tetapi sudah berkembang menjadi isu keamanan. Untuk itu Pemerintah perlu berhati-hati mengkaji berbagai konsekuensi dari kerjasama yang akan dilakukan. Jangan sampai Indonesia terjebak dalam permainan spekulan Internasional yang akan merugikan rakyat,” tegas Mulyanto.

Penggagas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) Departemen Pertanian (Deptan) era Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pertama itu, mengimbau Pemerintah lebih aktif mendorong lembaga penelitian dalam negeri untuk menemukan vaksin Covid-19. Menurut Mulyanto, kemampuan lembaga penelitian Indonesia juga sudah diakui dunia internasional.

Sebelumnya Bill Gates melalui Gates Foundation menawarkan fasilitas pendanaan kepada lembaga penelitian Indonesia untuk meneliti vaksin Covid 19. Beberapa lembaga penitian menyambut kesempatan ini. Kepala Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Puspita Lisdiyanti menyebut kerjasama yang ditawarkan Gates Foundation dapat mempercepat penemuan vaksin Covid 19.

Namun, Menteri Kesehatan era Presiden SBY, Siti Fadilah Supari mengingatkan, Pemerintahan pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak melakukan kerjasama dengan Gates Foundation mengingat beberapa konsekuensi yang dapat merugikan Indonesia. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait