JAKARTA, Beritalima.com– Anggota Komisi VII DPR RI bidang Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM), Iptek serta Lingkungan Hidup, Dr H Mulyanto meminta penggunaan nozzel digital di beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tidak memperlambat pelayanan kepada konsumen.
Nozzel digital adalah penambahan alat pencatat pengeluaran bahan bakar bersubsidi secara digital yang dilekatkan di kran dispenser (pompa) pengisian. Dengan nozzel digital ini, BBM bersubsidi yang dikeluarkan dari setiap pompa akan tercatat langsung dalam komputer yang tersambung di setiap SPBU.
Dengan demikian, SPBU memiliki data valid kemana saja BBM subsidi itu disalurkan. Hal ini bermanfaat untuk mengurangi potensi penyalagunaan BBM bersubsidi oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Karena itu Mulyanto mengingatkan, meski tujuan penggunaan digital nozzel tersebut sangat baik tetapi operator di lapangan harus mempertimbangkan aspek efisiensi waktu pelayanan.
Jangan sampai penggunaan teknologi baru tersebut membuat pelayanan di SPBU jadi lambat. “Kita patut apresiasi upaya BPH Migas memberlakukan nozzel digital di setiap SPBU. Upaya ini sangat baik dan sejalan dengan kehendak kita semua agar penyaluran BBM bersubsidi tepat sasaran dan termonitor dengan baik. Namun, niat baik itu perlu didukung dengan model operasional lapangan yang efektif dan efisien sehingga tidak mengurangi kecepatan pelayanan kepada konsumen,” kata Mulyanto.
Hal tersebut ditegas Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di DPR RI ini usai melakukan pemantaauan uji coba penggunaan nozzel digital di SPBU tol Jakarta-Merak KM 13, Tangerang bersama BPH Migas dan pihak PT Pertamina.
Kepada wakil rakyat, BPH Migas maupun PT Pertamina diperlihatkan cara kerja nozzel digital mulai dari cara penggunaan, bagaimana data penyaluran BBM dicatat, hingga tersimpan di komputer untuk dijadikan bahan laporan.
Secara umum pelaksanaan penggunaan nozzel digital di SPBU berjalan baik. Dari sekian banyak tahapan operasional yang perlu dikerjakan hanya proses pencatatan nomor polisi kendaraan pengguna BBM bersubsidi saja yang tidak dipraktekan. Dalam pelaksanaan resminya nanti nozzel digital akan mencatat nomor polisi semua kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi. (akhir)