Mulyanto Minta Pemerintah Cermat Kelola Limbah Radioaktif

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Sebagai langkah antisipasi agar tidak terulang kasus tercecernya limbah radioaktif di wilayah pemukiman penduduk, Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional (Bapeten) diminta melakukan audit pelaksanaan Standard Opersional Prosedur (SOP) pengelolaan limbah radioaktif, khususnya terkait transportasi dan penyimpanan sementara limbah radioaktif di Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan).

Permintaan tersebut disampaikan anggota Komisi VII DPR RI, Dr Mulyanto kepada Beritalima.com, Senin (17/2) malam menanggapi kemunculan radiasi dari senyawa radioaktif yang sempat menggegerkan warga di lingkungan Perumahan Batan Indah Serpong, Tangerang Selatan akhir pekan lalu.

Terdeteksinya radiasi dari benda radioaktif itu diketahui saat Bapeten melakukan uji fungsi dengan target area meliputi wilayah Pamulang, Perumahan Dinas Puspiptek, Daerah Muncul dan Kampus ITI, Perumahan Batan Indah, dan Stasiun KA Serpong, 30 dan 31 Januari 2020.

Tercecernya limbah radioaktif meskipun dalam skala kecil, kata Wakil Rakyat dari Dapil III Provinsi Banten yang meliputi Kota Tangerang serta Tangerang Selatan itu, harus disikapi serius karena dapat membahayakan warga dan menjadi preseden negatif dalam pengelolaan limbah radioaktif.

Mulyanto yang juga doktor nuklir lulusan Tokyo Institute Technology (Tokodai) Jepang tersebut menduga tercecernya limbah radioaktif yang terjadi di Perumahan Batan Indah Serpong ini karena lemahnya prosedur transportasi dan penyimpanan limbah radioaktif yang ada.

Seharusnya, kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI tersebut, dari pengguna, limbah radioaktif itu diangkut dan disimpan di tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif Batan, bukan di lapangan dekat perumahan.

“Kemungkinkan besar tindakan ini dilakukan di luar prosedur dan tidak resmi,” kata Mulyanto.

Untuk itu, Mulyanto yang juga tinggal di Perumahan Batan Indah tersebut minta Bapeten dan Batan bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk menelusuri pihak-pihak yang diduga terlibat atas kejadian tercecernya limbah radioaktif tersebut.

“Tercecernya limbah radioaktif ini cukup bahaya. Bukan hanya terhadap kesehatan dan keamanan warga di sekitar wilayah terdampak radiasi, tetapi juga terhadap kredibilitas bangsa Indonesia di mata dunia. Masak limbah radioaktif di buang sembarangan. Di dekat perumahan lagi. Ini sangat memalukan,” tegas Mulyanto.

Politisi senior tersebut juga meminta Bapeten segera melakukan tindakan pengamanan agar warga tidak masuk ke lokasi yang terpapar radiasi. “Bapeten juga harus melakukan tindakan dekontaminasi dan remediasi lingkungan agar area terpapar kembali normal.

Walau demikian, Mulyanto mengapresiasi upaya Bapeten melaksanakan survei reguler radiasi lingkungan di wilayah seputar reaktor.
Melalui survei reguler tersebut dapat diketahui peningkatan radiasi lingkungan yang diakibatkan operasi reaktor GA Siwabessy Batan.

Dengan survey itu juga membuktikan bahwa reaktor serpong aman. Tidak ada kebocoran radiasi. Dan sistem pemantauan lingkungan sebagai early warning system radiasi bekerja dengan baik.

“Tindakan antisipatif ini perlu dilanjutkan dan dikembangkan karena terbukti bermanfaat karena mampu mendeteksi bila terjadi kebocoran radiasi,” demikian Mulyanto. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait