JAKARTA, Beritalima.com– Upaya Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani pasien yang terekan wabah virus Corona (Covid 19) dengan jalan mendirikan sejumlah rumah sakit di beberapa daerah sebaiknya diikuti dengan menambah jumlah laboratorium uji virus.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk mengimbangi terjadinya lonjakan jumlah pasien Covid-19 karena kemampuan dan kecepatan uji laboratorium ini merupakan tahap yang menentukan dalam penanggulangan Covid-19 di Indonesia tindak lanjut penanganan pasien sangat ditentukan dari hasil uji laboratorium.
“Semakin cepat diketahui positif atau negatif seseorang yang dicurigai terjangkit virus, cepat dan akurat pula tindakan medis yang akan diambil selanjutnya,” kata Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI bidang Industri dan Pembangunan, Dr H Mulyanto M.Eng disela-sela acara penyerahan bantuan masker dan alat penyemprotan disinfektan serta hand sanitizer kepada DPD PKS Kota Tangerang, Selasa (24/3).
Menurut anggota Komisi VII DPR RI didampingi Ketua DPD PKS Kota Tangerang, Tengku Iwan dan Bendahara Umum DPD PKS Tangerang M. Luthpi itu, saat ini ada beberapa laboratorium di bawah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Perguruan Tinggi yang memiliki kemampuan melaksanakan tugas itu, seperti Lembaga Biologi Molekular (LBM) Eijkman dan Institute Tropical Desease (ITD) Universitas Airlangga.
Namun, jumlah itu, kata wakil rakyat dari Dapil III Provinsi Banten tersebut, jumlah itu belum mencukupi kebutuhan saat ini. Karena itu, Pemerintah perlu segera memperbanyak laboratorium dengan standar perlengkapan seperti ini baik yang ada di lingkup BRIN maupun PT melalui dukungan fasilitas, peralatan, pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM) dan dana riset.
“Dengan begitu, lembaga-lembaga tersebut segera memiliki kemampuan untuk melakukan uji Covid-19. Mengenai anggaran pengadaan laboratorium bisa diambil dari realokasi APBN 2020 yang sedang disusun pemerintah terkait penanganan Covid-19,” demikian Mulyanto. (akhir)