JAKARTA, Beritalima.com– Belajar kasus Malaysia yang tetap didatangi banyak investor dalam pelelangan Wilayah kerja Pertambangan (WP) Minyak dan Gas (Migas), anggota Komisi VII DPR RI, Dr H Mulyanto meminta Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih serius menggenjot program eksplorasi ladang migas yang ada di tanah air.
Menurut Mulyanto, untuk mengundang minat investor migas, Pemerintahan Jokowi harus membuat WP yang akan ditawarkan nampak lebih menarik, terutama dengan menyediakan basis data dan informasi yang relatif akurat dan matang.
Dengan informasi tersebut, ungkap Wakil Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bidang Industri dan Pembangunan itu memungkinkan pihak investor memiliki gambaran prospek yang jelas terhadap blok migas yang akan ditawarkan.
Salah satu upaya untuk itu adalah melalui program eksplorasi dan pengembangan bagian hulu WP migas. Terkait dengan gagasan tersebut, Komisi VII DPR RI dan Menteri ESDM telah sepakat pada APBN 2021 untuk mengalokasikan program eksplorasi blok migas yang lebih masif di Badan Geologi, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).
Karena itu, Pemerintah harus mengawal program ini secara serius. Jangan sampai program strategis ini tidak dapat terealisasi atau tidak menghasilkan data dan informasi yang diharapkan.
“Kita harus bekerja ekstra keras untuk membuat ladang-ladang migas kita menarik untuk investasi. Bila tidak maka defisit transaksi berjalan sektor migas tidak bisa direduksi dan target lifting minyak sebesar 1 juta barel per hari (bph) di 2030 tinggal mimpi,” tegas Mulyanto.
Sebagai informasi, di tengah lesunya industri hulu migas Indonesia, kondisi sebaliknya justru terjadi di Malaysia. Pada lelang akhir Februari lalu, sebanyak 250 perusahaan global mampu didatangkan Negeri Jiran untuk memperebutkan blok eksplorasi mereka.
Petroliam Nasional Berhad (Petronas) meluncurkan Malaysia Bid Round (MBR) 2021 yang diselenggarakan secara virtual pada 26 Februari lalu. Penawaran lelang blok migas potensial ini disiarkan langsung dari Amerika Utara, Inggris, Eropa serta Asia-Pasifik.
Dari 13 blok yang ditawarkan tersebut, tiga terletak di cekungan Malay, empat di cekungan Sabah dan enam sisanya terletak di cekungan Sarawak. MBR merupakan acara lelang blok migas tahunan Malaysia yang diselenggarakan Petronas. Pada tahun ini fokus lelang adalah blok eksplorasi. Dengan harapan investor dapat menemukan cadangan migas di Malaysia. (akhir)