Jakarta, beritalima.com| – Musyawarah Nasional ke-V Ikatan Keluarga Alumni Lembaga Ketahanan Nasional (Munas IKAL Lemhannas) yang akan memilih ketua umum baru, ternyata berjalan tidak mulus alias ditunda, sehingga jabatan Ketua Umum masih dijabat Agum Gumelar. Karena pimpinan sidang sementara, Daryatmo (yang juga Sekjen IKAL Lemhannas periode 2020-2025 dan pensiunan TNI AU berpangkat Marsekal Madya), menyatakan ditunda sampai waktu ditentukan kemudian.
Sidang di Paripurna I yang berlangsung sejak Sabtu pagi hingga sore hari (23/8), berlangsung keras. Mulanya, ada tiga agenda yang akan ditetapkan, seperti penyampaian agenda munas, tata tartib dan pemilihan sekaligus pengesahan pimpinan sidang Munas V IKAL Lemhannas.
Karena suasana tak kondusif, jelang Mahrib sidang di skors oleh Daryatmo. Jeda waktu tersebut digunakan Daryatmo untuk berkonsultasi dengan para senior IKAL, diantaranya Agum Gumelar. “Para senior termasuk Pak Agum mengatakan debat di Paripurna sudah tidak baik. Saling teriak. Ini tidak mencerminkan IKAL sebagai wadah organisasi alumni Lemhannas yang prestisius. Mereka sepakat untuk ditunda menjelang mahrib,” ucap Daryatmo.
Lalu, saat mencabut skors, Daryatmo melanjutkan sidang. “Semua ingin bicara, terutama dari kalangan muda. Kami menilai, ini tidak akan menyeleaikan masalah,” kisah Daryatmo. Perlu diketahui, calon Ketua Umum IKAL ada tiga nama. “Para kandidat itu Jenderal Dudung Abdurahman (mantan Kepaka Staf Angkatan Darat), Purnomo Yusgiantoro (mantan Menteri Pertahanan dan ESDM), dan Mustafa Abubakar (mantan Menteri BUMN),” kata Agum Gumelar kepada media.
Sekitar jam 20.00, karena sudah semakin malam dan belum ada penyelesaian, Daryatmo menunda jalannya Munas. ““Saudara-saudara sekalian para peserta Munas, mengingat waktu dan masih banyak agenda yang dibahas. Dan sampai sekarang saja dua agena belum selesai dibahas, maka siding ditunda sampai waktu yang ditentukan. Ketuk palu tiga kali,” jelas Daryatmo. Dan, sebagian peserta Munas setuju untuk ditunda.
Dengan kondisi seperti itu, maka jabatan Ketua Umum masih diemban Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar. “Tapi kalau ada sebagian peserta yang melanjutkan munas, silahkan tanya ke para senionya. Masa sih, karena itu tidak sesuai dengan AD/ART. Munas itu ya sesuai AD/ART dan diikuti oleh para pemilik suara. Sementara pemilik suara yang lain kan sudah meninggalkan tempat,: terang Daryatmo.
Menutup penjelasannya kepada media, Daryatmo menggarisbwahi, “kami melakukan ininya, karena organisasi IKAL selalu menjaga persatuan dan kesatuan, guyub. Tapi yang terjadi sekarang justru kisruh, apalagi sampai menimbulkan kerusahan, itu yang saya hindari. Daripada terjadi seperti itu lebih baik kami tunda.”
Dan, tegas Daryatmo, “ini untuk melaksanakan apa yang dipesankan oleh Ketum Jenderal Agum, kita semua harus mampu menjaga marwah ikal sebagai wadah para alumni lulusan lembaga prestisius yang namanya Lemhannas. Apalagi temanya IKAL sebagai katalisator keutuhan dan kemajuan bangsa. Bagaimana kita bisa menjaga keutuhan bangsa kalau kita sendiri sudah tidak utuh. Apa yang saya jalankan adalah apa yang dikemukakan dan tekankan oleh Ketum Pak Agum Gumelar.”
Jurnalis:abriyanto






