BANYUWANGI, beritalima.com – Beredar kabar bahwa sebagaian penambang galian C di Kabupaten Banyuwangi di bekingi oleh oknum petingi Polri. Hal tersebut sontak menjadi perhatian publik.
Perhatian kali ini datang dari Wawan Nike, Ketua Asosiasi Koralwangi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Kepada awak media, Ketua Koralwangi Banyuwangi itu mengatakan, di dirikanya Koralwangi bertujuan menjadi organ yang menjembatani antara sopir armada dump truck, dan pekerja galian c dalam memperlancar akses usahanya.
“Polemik tambang yang terjadi di Banyuwangi, seolah menjadi agenda tahunan, yang dimanfaatkan oknum oknum yang kurang bertanggung jawab, benang merahnya adalah kemauan dan kemampuan dari organ yang ada untuk membantu bagi UMKM Galian C , sehingga Koralwangi hadir,” ucap Wawan Nike. Minggu, (17/4/2022).
Kata Wawan Nike, meskipun lapangan sudah kering secara global, adanya backing galian c yang mengatasnamakan Jenderal Anu, membuat diskriminasi tindakan lembaga yang berwenang dalam upaya penegakan hukum. Ada sejumlah tambang di Banyuwangi yang berdasar investigasi Koralwangi masuk kategori “Untouched by law”. Bahkan mereka berani menentukan angka belasan hingga puluhan juta untuk jaminan keamanan.
“Kami berupaya koordinasi secara intens dengan Divpropam Mabes Polri, terkait backing backing tambang yang mengatasnamakan Jendral, karena ini juga mencemarkan lembaga Kepolisian Republik Indonesia ini,” tegas Wawan.
Ia juga menambahkan, jika Komunitas Armada Dump truck dan Pekerja Material Banyuwangi akan terus mendukung upaya pembangunan Banyuwangi, sesuai tagline Banyuwangi Rebound.
“Komunitas Armada Dump Truk, dan pekerja matreal akan selalu mendukung upaya pembangunan di Banyuwangi sesui dengan tagline ‘Banyuwangi Rebound’. (bi)
