Musim Kemarau, Sumur Warga di Abdya Kering

  • Whatsapp

ACEH BARAT DAYA Beritalima.com-Musim kemarau yang melanda Ka­bu­paten Aceh Barat Daya (Abdya) sejak sebulan terakhir, menyebab­kan banyak sumur warga di sejumlah desa kekeringan.

“Kalu sumur saya memang kondisinya kering total, tidak ada air sedikitpun,” kata Warga Gampong Tokoh II, Kecamatan Lembah Sabil, Budi Amin kepada Beritalima.com Rabu (26/7) saat ditemui dirumahnya.

Ia menambahkan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih dalam satu pekan ini, dirinya terpaksa harus menumpang kepada saudaranya.“Dalam minggu ini saya terpaksa ambil ari bersih dirumah saudara, karena sumur saya sudah kering karena musim kemarau,” ujar Budi Amin.

Hal tersebut dibenarkan oleh, Camat Lembah Sabil, TR Syahir kepada Wartawan mengatakan, umumnya masyarakat di 14 desa dalam wilayah Kecamatan Lembah Sabil mengalami krisis air ber­sih. Su­mur-sumur warga mulai mengering akibat musim panas yang telah berlang­sung sejak sebulan terakhir.

“Umumnya sumur warga mulai mengering, dan kondisi ini telah ber­langsung selama sebulan terakhir, na­mun masih bisa teratasi. Kalau me­mang tidak ada solusi lain, kita harus me­­min­ta bantuan Badan Penang­gu­langan Bencana Kabupaten (BPBK) untuk memasok air bersih ke rumah-rumah warga,” ujararnya.

Sehingga lanjutnya, akibat kekeringan sumur, banyak warga yang memanfa­atkan air di daerah aliran sungai (DAS) Krueng Ba­ru untuk mandi, mencuci dan keper­luan lain­nya. Sedangkan air untuk dikon­sumsi, warga terpaksa harus membeli air di depot pe­ngisian ulang.

Menurutnya, kondisi kekeringan sumur ini memang belum membuat war­g­a menjadi panik akan kekurangan air. Namun warga harus berupaya keras untuk mendapatkan air bersih un­tuk kebutuhan sehari.

Kondisi serupa juga terjadi di sejum­lah desa dalam Keca­matan Manggeng yang juga berbatasan de­ngan Kecamat­an Lembah Sabil. Camat Manggeng, Tabari mengatakan, terda­pat empat desa yang telah mengalami ke­keringan sumur. Ma_sing-masing De­sa Ujung Padang, Kedai, Lueng Ba­roe dan Paya.

Warga yang berdomisili di empat desa ini terpaksa harus bolak-balik me­nuju Krueng Baru yang letaknya juga tidak jauh dari kecamatan tersebut untuk kebutuhan mandi, mencuci dan lainnya. Untuk kebutuhan minum dan memasak, warga harus membeli air isi ulang dari depot air terdekat. (Jul)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *