beritalima.com – Seorang relawan harus punya kompetensi dan keterampilan dengan landasan jihad kemanusiaan menjadi latar belakang terselenggaàranya kegiatan Pembekalan Relawan Muslimah Tanggap Bencana, Ahad (3/3/2019). Pembekalan yang diselenggarakan Departemen Sosial Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Muslimah Wahdah ini berlangsung di Auditorium Bata Ilyas Amkop. Kegiatan ini dihadiri ratusan relawan Muslimah Wahdah berasal dari berbagai daerah seluruh Indonesia seperti Kendari, Pinrang, Toraja, Sidrap, Enrekang dan berbagai kecamatan di Makassar.
Relawan dibekali berbagai materi yang sangat membantu ketika menjalankan perannya. Seperti Eksistensi Wahdah sebagai Lembaga Tanggap Darurat Bencana, Jurnalistik Kebencanaan, Standard Operasional Prosedur (SOP) Tanggap Darurat, Bantuan Hidup Dasar/Pertolongan Pertama Korban Kecelakaan (BHD/P2K) serta Etika dan Adab Relawan. Etika relawan merupakan materi yang sangat penting buat peserta agar tidak bersikap gegabah ketika tanggap bencana. Tak hanya itu, etika dihadapan donatur pun demikian. Tak hanya materi, peserta pembekalan juga diberi simulasi tanggap bencana khususnya untuk BHD dan P2K.
Koordinator Departmen Sosial, Ummu Iffah Thahirah mengungkapan keberadaan relawan Muslimah Wahdah ini sebagai basis dalam menyiarkan dakwah. Selain itu, adanya Wahdah Peduli sebagai fasilitator dalam mengembalikan ruhiyah dan spiritual korban bencana.
Ummu Iffah yang juga sebagai Koordinator Muslimah Wahdah Peduli ini sangat berharap besar kepada peserta pembekalan dapat menjalankan amanah sebagai relawan sebagai sarana dakwah. “Setiap relawan yang hadir ini bisa menunjukkan peran dengan basis dakwah, bahkan menjadi sarana agar orang bisa menerima dakwah ini,” harapnya.
Penulis
Infokom Muslimah Wahdah Makassar