BIREUEN ACEH_beritalima.com | Sengketa tapal batas antara Kecamatan Makmur tepatnya di Gampong Kuta Barat Kemukiman Suka Makmur dengan Kecamatan Gandapura yaitu di Gampong Paya Baroe Kemukiman Gandapura Barat, Kabupaten Bireuen, Akhirnya berdamai melalui Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan tokoh masyarakat Gampong kedua wilayah.
Tindaklanjuti hasil kesepakatan damai tapal batas antara dua wilayah tersebut dilakukan pengukuran batas-batas wilayah dan ditandai dengan pemasangan pemancangan tapal batas permanen, pada Selasa, (28/1/2020)
Kesepakatan damai dimaksud ditandatangani dalam dokumen berita acara penyelesaian tapal batas oleh saksi-saksi dari kedua kecamatan pada Rabu, 22 Januari 2020 di Meunasah Gampong Paya Baroe yaitu Kasi Pemerintahan Kecamatan Makmur, Salamah SSos, Imum Mukim Suka Makmur, Muhammad Abdullah, Kasi Pemerintah Kecamatan Gandapura, Abdullah SSos, Imum Mukim Gandapura Barat, Bustami M Daud.
Selanjutnya dokumen tersebut mengetahui, Camat Makmur, Azmi SAg, Danramil 09/Makmur, Kapten Inf Yusri, Kapolsek Makmur, Ipda Azharuddin, Camat Gandapura, Ibrahim SSos, Danramil 08/Gandapura, Kapten Inf Adi Boy, Kapolsek Gandapura, Ipda Malisa STrk dan disetujui oleh Kabag Pemerintahan Setdakab Bireuen, M Nasir Yusuf SSos.
Salah seorang staf kantor kecamatan Makmur, Fauzan yang ikut aktif dalam upaya penyelesaian sengketa tapal batas antara dua wilayah, bersyukur “Alhamdulillah” atas pencapaian damai sengketa tapal batas dan pemasangan pemancangan tapal batas kita lakukan secara bersama-sama dengan disaksikan oleh Muspika dan tokoh masyarakat di dua kecamatan.
Camat Makmur, Azmi SAg mengatakan bahwa semua pihak berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan dan alhamdulillah setelah melalui musyawarah, persoalan sengketa tapal batas antara kecamatan Makmur dengan Kecamatan Gandapura dapat terselesaikan dengan tuntas dan damai.
Azmi berharap setelah dilakukan pengukuran batas-batas wilayah dan pemasangan pemancangan tapal batas antar dua Gampong tersebut, tidak ada lagi persoalan dan masalah dikemudian hari karena langkah damai yang telah kita sepakati bersama adalah untuk kemaslahatan kita juga.
Diakui sebelumnya, Muspika dalam beberapa hari terakhir ini juga berupaya melakukan pendekatan dengan tokoh-tokoh masyarakat dari kedua gampong itu, agar tidak terjadi cekcok yang memalukan antar-masyarakat kedua gampong yang akan berimbas konflik ditengah masyarakat. (Teuku Muhammad)