Dijelaskan, sosok Gubernur Sulsel SYL termasuk satu-satunya gubernur di Indonesia sangat peduli dan konsen pada pengembangan sumber daya manusia. Konsep pendoktoran 1000 putra putri terbaik Sulsel menjadi salah satu indikator keseriusannya, tegas Rektor Universitas Pejuang Republik Indonesia (UPRI) ini.
Selain itu ada juga program Gubernnur SYL berupa pemberian bea siswa kepada mahasiswa perguruan tinggi negeri dan swasta dalam beberapa tahun terakhir, serta pendidikan gratis, menjadi tolak ukur akan kepedulian meningkatkan kualitas sumber daya manusia Sulsel, kata mantan Ketua KNPI Sulsel ini.
Program dalam dunia pendidikan yang sangat menyentuh dan program pada sektor lainnya, sehingga salah satu kampus ternama di Johor Malaysia yakni, Universitas Tun Hussein Onn, memberi penghargaan Doktor Honaris Causa dan diserahkan langsung oleh Sultan Johor, Sabtu (8/10/2016) di kampus Batupahat Jokor.
Kesuksesan Gubernur SYL itu, sehingga Panitia Muswil V APTISI meminta untuk membawakan ide dan pikirannya dalam pembukaan muswil dengan tema dibawakan, Peranan Pemerintah dalam Pengembangan Perguruan Tinggi Swasta, ungkap mantan anggota DPRD Provinsi Sulsel ini.
Nara sumber lainnya yang akan tampil yakni, Ketua APTISI Pusat, Prof Dr Ir Budi Djatmiko, M.Si, M.Ei; anggota Majelis Akreditasi BAN-PT, Prof Dr H Mansyur Ramly, SE, M.Si serta Koordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr Ir Andi Niartiningsih, MP, ungkap doktor ekonomi manajemen PPs-UMI Makassar ini.
Peserta muswil kali ini berasal dari kampus PTS yang menyebar di Provinsi Sulsel, Sultra, Sulteng dan Sulbar. Para pimpinan kampus diminta agar segera mendaftar ulang kesediaan hadir dalam muswil, tandasnya. (yahya)
Ketgam: Ketua Panitia Muswil V APTISI Wilayah IX-A, Niniek F Lantara (ketiga dari kanan) bersama anggota panitia dan pengurus APTISI lainnya. (foto:humas panitia muswil v aptisi)