PASURUAN, Beritalima.com|
Penasehat fraksi NasDem DPRD provinsi Jatim Muzammil Safi’i SH MSi mengungkapkan, bahwa pihaknya sudah 3 tahun ini menyisikan 2,5 persen penghasilannya sebagai anggota DPRD provinsi Jatim, untuk membayar zakat. Zakat tersebut kemudian diberikan pada UKM yang berada di seputar Probolinggo dan Pasuruan. Sebelumnya, zakat yang dikeluarkan Muzammil diberikan ke beberapa panti asuhan dan masjid. Namun belakangan ini terpikirkan untuk membantu Pelaku UMKM karena kebanyakan dari mereka adalah single parent.
“Saya setiap bulan harus mengeluarkan zakat 2,5% dari honor saya. Saya sisihkan dan saya kumpulkan, setelah terkumpul itu saya salurkan untuk UMKM, terutama sekali zakat saya bagikan ke orang-orang yang single parent,” terang Anggota komisi A ini.
Mantan wakil bupati Pasuruan dua periode ini mengatakan bahwa pemberian uang zakatnya tersebut untuk menambah modal pelaku UMKM.
“Para ibu yang single parent ini, dia punya usaha misalnya jual roti goreng, jual bubur, jual nasi pecel, dan usaha yang lainnya. Saya sering mengunjungi mereka, menanyakan berbagai hal terkait usaha kulinernya. Kebanyakan memang sejak adanya pandemi Covid-19, usaha mereka hancur, tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Terlebih sejak diberlakukannya kebijakan PPKM yang berlapis-lapis. Namun Alhamdulillah sekarang usahanya mulai berkembang. Dan saya berikan modal untuk memulai usahanya,” sambung Muzammil.
Disamping memberikan modal, Muzammil juga memberikan pinjaman modal tanpa bunga. Pinjaman tersebut dibayar selama 10 kali angsuran. Jika pinjaman tersebut dibayar dengan rutin, maka peminjam akan mendapatkan diskon 10 persen diakhir angsuran.
“Berarti mereka hanya membayar 9 kali angsuran. Yang satu kali angsuran saya hibahkan untuk tambahan modal. Alhamdulillah, jika awalnya hanya ada peminjam sekitar 10 orang, sekarang sudah ada 70 orang yang menerima manfaat,” lanjutnya.
Jika awalnya pinjaman modal usaha itu diberikan kepada orang-orang jamaah di masjid sekitar perumahan, akhirnya berkembang ke kelompok majelisnya sang istri
“Tujuannya agar mereka bisa mengembangkan usahanya. Yang kedua mengurangi tingkat pinjaman kepada rentenir,” tukasnya.
Muzammil menambahkan, hal tersebut dilakukan semata-mata ingin membantu kesulitan orang lain, juga sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.
“Kita harus ikhlas, kita hanya ingin mendapatkan ridho dari Allah SWT. Juga merupakan rasa syukur yang harus kita salurkan melalui pola pola seperti itu. Syukur itu tidak cuma diucapkan dalam bentuk Alhamdulillah, tapi juga harus diwujudkan di dalam amal sholehnya,” pungkasnya.(Yul)