JAKARTA, Beritalima.com– Pemerintah harus melangkah lebih maju dengan menyampaikan persiapan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mencegah merebaknya virus Corona sekaligus langkah strategis untuk merehabilitasi korban.
Seperti diketahui, kata anggota Komisi IX DPR RI, Muchamad Nabil Haroen dalam keterangan persnya yang diterima awak media, lebih dari 50 negara terjangkit virus mematikan yang awalnya mewabah di Wuhan, China akhir tahun lalu.
Di antara negara-negara itu yang sudah terjangkit virus Corona yakni Jepang, Singapura, Italia, Malaysia dan Iran. Di Indonesia, 2 Maret 2020, Presiden Joko Widodo mengumumkan seorang ibu dan anaknya sudah terjangkit virus Corona. Mereka terjangkit virus Corona setelah kontak dengan warga Jepang yang datang ke Indonesia.
Selanjutnya, kedua pasien ini diisolasi untuk perawatan di RS Sulianti Saroso, Jakarta Utara. “Pemerintah harus lebih sigap, cermat serta teliti menangani korban virus Corona tersebut. Kemenkes juga harus menyampaikan kepada publik bagaimana langkah jika seseorang terjangkit virus Corona, harus ke mana dan menghubungi siapa? Ini penting karena sejauh ini langkah yang ada masih samar. Perlu tahapan konkret yang menghubungkan antar-sektor Kemekes, Imigirasi, Kementrian Luar Negeri, dan instansi terkait,” kata Nabil.
Selain itu, Pemerintah harus terbuka terkait informasi penyebaran virus Corona dan berapa jumlah yang terjangkit. Beberapa waktu lalu, Direktur Jendral World Healt Organization (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, tidak boleh ada satu negara pun yang mengasumsikan bebas dari Corona.
“Dan, anggapan pemerintah sebuah negara yang bebas dari korona, merupakan kesalahan fatal. “Pernyataan ini harus dibaca sebagai peringatan agar pemerintah tidak meremehkan dampak dari persebaran virus corona, sekaligus mengambil langkah-langkah yang nyata,” tegas dia.
Nabil mengaku mendengar, ada sejumlah relawan aktifis kesehatan Indonesia, baik di dalam negeri maupun internasional membangun satu sistem informasi yang bisa diakses bersama terkait dengan penanganan virus corona di Indonesia.
“Ini langkah baik yang harus didukung semua pihak. Upaya masyarakat bersama-sama pemerintah untuk saling melengkapi. Sistem informasi dan data center sangat penting agar publik dapat mengakses informasi yang akurat dan tidak tergerus fitnah, berita palsu, hoax.”
Nabil mengapresiasi Arab Saudi yang menutup sementara negara itu dari pengunjung beberapa negara terdampak virus corona, sebagai langkah strategis untuk menghindari persebaran virus corona yang lebih luas. Indonesia ujarnya, termasuk di antara negara yang ditutup akses untuk umroh dan kunjungan.
Dikatakan, kita perlu membaca ini sebagai langkah preventif, yang bertujuan untuk kebaikan semua orang. Bagi masyarakat Indonesia yang ingin melaksanakan ibadah umroh, penting untuk mengakses informasi terkini.
“Saya mohon Masyarakat Indonesia tetap tenang, sekaligus saling membantu mencegah tersebarnya virus Corona yang lebih luas. Doa dan dukungan moral penting, akan tetapi langkah pencegahan dari Kemenkes dan institusi terkait juga tak boleh diabaikan,” kata dia. (akhir)