Nalini Muhdi : Kesuksesan Tidak Terukur Dari Usia Awal Masuk Sekolah

  • Whatsapp

SURABAYA, beritaLima.com – Psikiater cantik  Nalini Muhdi yang turut jadi pembicara di acara GN-AKSA ( Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Anak ) Pemkot Surabaya membenarkan bahwa situasi yang dihadapi anak-anak generasi sekarang, jauh lebih berat dibandingkan anak-anak zaman dulu. Sehingga, anak-anak seolah-olah kehilangan  kebahagiaannya dengan banyaknya kewajiban yang harus diselesaikan. Seharusnya, seperti di negara-negara maju, pengajaran anak sejak kecil, lebih ditekankan pada kognitifnya, yakni lebih mementingkan pada proses belajarnya ketimbang hasilnya. ” Di negara maju, guru pendidikan dasar itu justru seorang profesor atau guru senior. Anak-anak diajari kognitif seperti diajak antre di tempat umum untuk menumbuhkan kesadaran agar sabar menunggu dan tidak mengambil hak orang lain atau juga menyeberang jalan dizebra cross,” ujarnya. Dalam pendidikan agama pun di Indonesia hanya diajarkan masalah Surga dan Neraka, ini dosa, ini tidak dosa, mengapa kita tidak mengajarkan misal, mengajak anak ke taman bunga, menjelaskan kekuaasan Tuhan melalui keindahan alam.

Konsultan RSUD Dr Soetomo ini menekankan agar para orang tua dan para guru, mampu untuk memposisikan dirinya sebaga pendengar dari anak-anak. Bukan sebaliknya orang tua dan guru tidak menempatkan dirinya dalam posisi yang lebih tinggi dari anak. ” Kita dengar mereka. Sehingga kita tahu permasalahannya mereka. Sebagai guru, juga jangan menempatkan lebih tinggi. Karena anak-anak itu little professor, apa yang mereka sampaikan itu acapkali benar. Bahkan kadang lebih cerdas dari kita,” kata dosen Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga ini.

“ Dulu, kita diajarkan membaca dan menulis pada waktu SD, tapi juga bisa meraih keberhasilan. Sekarang anak usia 3 tahun sudah dipaksa untuk belajar baca tulis sehingga seringkali kehilangan masa anak-anaknya. Pada intinya, kesuksesan seseorang tidak bisa diukur dari awal usia belajar. Nawi

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *