Lebih lanjut diharapkan Dirjenpas, bahwa kegiatan rutin tiap tahun yang diselenggarakan Dirjenpas, Napi Craft yang kelima ini diharapkan bisa berjalan dengan baik di Grand Indonesia. Pameran NAPI Craft itu didukung 50 UKM di Indonesia, tujuannya adalah untuk mempromosikan wirausaha warga binaan.
“Mewujudkan peluang baru dari keluarga binaan, industri hasil warga binaan Lapas, telah didukung dan mengembangkan bakat individu ke dunia kerja. Pertama tersosialisasi produk unggulan, kedua kerjasama, ketiga dapat menumbuhkan semangat, dan keempat bertanggung jawab pada masyarakat binaan agar tidak mengulangi kembali,” tandas Dusak kepada wartawan.
Ditambahkan Dirjenpas, semua hasil penjualan masuk pada pendapatan negara bukan pajak. Sementara yang tercatat di Dirjenpas ada 360 item barang yang sudah produksi hasil warga binaan dari 119 Lapas seluruh Indonesia. Mulai dari produk makan – minuman, kerajinan, boutik, mebel, perlengkapan olah raga, dan lain sebagainya.
“Produk hasil binaan warga Lapas sampai diekspor ke Jepang, Amerika, Timur Tengah. Jadi barang produksi hasil binaan warga lapas itu memiliki esensi yang pernah ditanamkan bagi warga binaan,” terangnya. dedy mulyadi