Nasdem Lakukan Sosialisasi awal sebelum Covid 19 merebak

  • Whatsapp

SURABAYA, Beritalima.com |
Ketua fraksi Nasdem Muzammil Safi’i mengklaim bahwa dirinya bersama partai Nasdem se Indonesia jauh-jauh hari sudah melakukan sosialisasi tentang bahaya penyebaran Covid 19 sebelum Pandemi Covid 19 merebaknya. Kamis (30/4/2020)

Muzammil menjelaskan bahwa dia sudah melakukan berbagai kegiatan guna menanggulangi penyebaran Covid 19.
“Recovery Covid 19, kami dari Partai Nasdem sudah
melakukan banyak aktivitas fisik sebelum partai-partai lain melakukan antisipasi. Kemudian kami juga melakukan gerakan pada natrium, dan kami sudah menginstruksikan kepada seluruh pengurus dan anggota DPR untuk ikut ambil bagian di dalam rangka mencegah dan memutus mata rantai penularan covid-19, yaitu dengan melakukan penyemprotan, “terang Muzammil.

“Untuk saya sebagai anggota DPRD provinsi Jatim, juga melakukan hal yang sama, yaitu melakukan penyemprotan. Saya telah menghabiskan obat disinfiktan itu sekitar 200 liter. 200 liter disinfektan itu bisa dipergunakan untuk 40.000 tempat,” sambung Muzammil.

“Yang kita pergunakan adalah alat alat penyemprotan baik secara manual, maupun yang kita pergunakan dengan jet pump. Jika menggunakan jet pump, saya juga bekerjasama dengan mobil pemadam kebakaran di wilayah kota Pasuruan. Setelah selesai melakukan penyemprotan selama beberapa minggu itu di 4 Kecamatan. Yang pertama Kecamatan Gadingrejo, yang kedua di kecamatan Panggung, yang ke-tiga di kecamatan Purworejo, yang ke empat di kecamatan Lumbang, dan yang ke lima Kecamatan Grati,” ungkapnya.

“Ada lima Kecamatan dan ribuan rumah yang sudah saya fasilitasi penyemprotannya secara gratis. Semua biaya Saya yang nanggung. Setiap hari biasanya akan mencapai sekitar 300 rumah di kota dan 300 rumah di desa. Dengan menggunakan jasa petugas 4 orang. 4 orang itu tugasnya melakukan penyemprotan di satu Desa,” lanjut Muzammil.

“Kami punya 10 alat untuk penyemprotan, itu berarti ada 2 kelompok. 2 kelompok yang setiap hari bergerak baik ke rumah-rumah penduduk, Madrasah, sekolah SD-SMP dan tempat-tempat ibadah, ada masjid, ada langgar, kemudian juga ke kantor kantor desa. Itu kita lakukan penyemprotan. Bahkan menjelang hari raya, menjelang puasa, satu hari sebelum puasa kami juga masih melakukan penyemprotan agar orang-orang ini tenang di dalam rangka masuk dalam bulan suci Romadhon,” ujar Muzammil.

Disamping melakukan penyemprotan disinfektan secara gratis, Muzammil juga
menyiapkan 500 paket sembako. “Paket sembako kita bagikan di 3 kecamatan. Di 3 kecamatan artinya 3 desa, dan-1 di kecamatan di tempat saya sendiri, yaitu di Kelurahan Gedong Kecamatan Gadingrejo. Kemudian yang kedua di desa Sebani, di mana desa tersebut ada di lingkungan di sekitar sekolah saya. Kemudian di Kelurahan Banggilan itu tempat tanah kelahiran saya di Kecamatan Panggung. Nanti hari Ahad saya juga akan bagi sembako lagi sekitar 100 paket. Itu untuk anak-anak yatim,” jelas Muzammil.

“Kita tahu bahwa covid-19 ini punya dampak yang tidak hanya pada sisi kesehatan, tetapi juga sisi ekonomi. Peraturan yang di tetapkan oleh pemerintah tidak boleh keluar rumah, kemudian tidak boleh bergerombol, dan ada pembatasan-pembatasan ini menyebabkan orang-orang yang bekerja pada sektor informal itu sangat terdampak sekali, orang-orang yang biasa berjualan di sekolah-sekolahan itu sama sekali tidak dapat penghasilan. Yang kedua orang-orang yang semacam ojol itu juga terdampak. Kemudian orang-orang yang jualan jualan di pinggir jalan sekarang sudah pada dilarang oleh pemerintah. Karena takut menjadi konsentrasi penumpukan massa. Yang sangat terasa sekali dengan ditutupnya beberapa perusahaan-perusahaan atau pekerjaan di kota-kota besar menyebabkan tidak ada pemasukan lagi terhadap barang-barang produksi yang ada di daerah, sehingga menimbulkan kemacetan pada produksi, ini berdampak bagi orang-orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan. Mereka ini butuh makan. Mereka itu butuh uang tapi selama 1 bulan ini mengalami masa yang Katakanlah paceklik,” tandas Muzammil.

Menurut Muzammil, seharusnya di bulan Ramadhan ini menjadi sarana untuk meningkatkan peribadatan. Tidak hanya ibadah, tapi juga meningkatkan produktivitas dan ekonomi masyarakat. Ini menjadi stagnan
Bahkan nol. Inilah maka kepedulian masyarakat ini sangat diperlukan dengan memberikan bantuan kepada siapapun yang terkena dampak adanya Pandemi Covid 19.

“Disamping itu, untuk memutus mata rantai penularan saya juga menyiapkan masker yang sudah saya bagi sekitar 750 masker. Walaupun pada lingkungan yang sangat kecil sekali, tapi itu membantu. Kemudian saya juga membuat tempat cuci tangan. Cuci tangan ini yang juga sudah saya bagikan kepada masyarakat. Upaya upaya ini tiada lain adalah di dalam rangka ikut serta punya tanggung jawab di dalam memutus mata rantai penularan Covid 19 yang khususnya yang ada di wilayah kota Pasuruan, dimana saya berada. Saya juga memberikan bantuan bantuan pada pondok pondok pesantren. Terkait dengan alat penyemprotan. Karena waktu itu pondok pesantren masih belum memulangkan santrinya, sehingga mereka harus rajin menyemprot disinfektan di lingkungannya, karena kalau tidak itu akan menjadi pusat penyebaran yang kita sendiri tidak tahu apakah di situ ada Corona atau tidak. Seperti yang terjadi di Magetan. Antisipasi ini saya lakukan termasuk kepada kader Nasdem maka semua itu harus ber logo Nasdem,” pungkasnya. (yul)

beritalima.com

Pos terkait