JAKARTA, Beritalima.com– Politisi senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang membidangi keamanan dan hukum, Muhammad Nasir Djamil menilai, keputusan Kapolri Jenderal Idham Aziz menempatkan Irjen Nana Sudjana sebagai Kapolda Metro Jaya sangat tepat.
Dikatakan anggota Komisi III DPR RI ini, mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) tersebut sosok yang tepat.
Selain bertangan dingin dan mampu berkomunikasi baik dengan seluruh lapisan masyarakat, Nana juga sosok pimpinan pengayom. Dia memberikan instruksi terukur dan terarah kepada bawahannya.
“Ibu kota butuh Kapolda yang punya pengalaman sebagai pelaku langsung saat reformasi dan paska reformasi. Dinamika politik dan keamanan di ibu kota sangat dinamis dan butuh sosok yang handal. Nana perwira tinggi Polri yang paham mengelola keamanan dan ketertiban Jakarta,” ujar Nasir dalam keterangan persnya, Rabu (25/12).
Menurut wakil rakyat Dapil Provinsi Aceh itu, Nana lama di dunia intelijen keamanan Polri membuat dirinya kurang populer. Kerja intelijen sunyi dari tepuk tangan dan sering tidak diketahui banyak orang.
“Intel itu setahu saya kerjanya sangat rahasia dan dibalik layar. Wajar bila sebagian ada yang mempertanyakan populularitas Nana. Yang dibutuhkan ibu kota adalah yang punya reputasitas,” kata Pria kelahiran Kota Medan, 22 Januari 1971 tersebut.
Menurut Nasir, Nana pernah menjadi Kepala Satuan (Kasat) Intelkam, Direktur Intelkam Polda Metro, dan Direktur Politik di Badan Intelkam Mabes Polri.
“Ibu kota butuh orang lapangan yang punya pengalaman mendinginkan situasi. Ibu kota butuh investasi dan stabilitas ekonomi.”
Pria berbintang Aquarius ini menyarankan agar Nana segera melakukan konsolidasi organisasi guna melanjutkan reformasi di seluruh bidang dan unit kerja Polda Metro yang telah dilakukan Kapolda Metro sebelumnya. Nana diharapkan mampu menunjukkan reputasi dan prestasi mengelola keamanan Jakarta sebagai estalase ibukota.
“Nana harus belajar dari keberhasilan para Kapolda Metro terdahulu sangat diharapkan dilakukan oleh Nana Sudjana,” demikian Muhammad Nasir Djamil. (akhir)