Nasir Djamil: Reformasi Kepolisian Ujian Serius Pemerintahan Prabowo

  • Whatsapp
Nasir Djamil: Reformasi Kepolisian ujian serius Pemerintahan Prabowo (foto: abri)

Jakarta, beritalima.com| – Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Nasir Djamil mengatakan, reformasi kepolisian menjadi ujian serius bagi Pemerintahan Prabowo.

Dalam forum Dialektika Demokrasi bertema “Reformasi Polri Harapan Menuju Institusi Penegakan Hukum yang Profesional dan Humanis” di Kompleks Parlemen, Jakarta (13/11), Nasir menilai langkah Presiden Prabowo Subianto membentuk Komite Percepatan Reformasi Kepolisian sebagai momentum penting untuk membenahi institusi Polri secara menyeluruh.

“Reformasi kepolisian itu agenda strategis bangsa ini karena terkait dengan keadilan, keamanan publik, dan demokrasi,”ucap Nasir.

Karena, tutur Nasir, keberhasilan reformasi Polri akan menjadi tolok ukur seriusnya pemerintah dalam menghadirkan rasa keadilan di tengah masyarakat. Ia menyinggung insiden ledakan di salah satu SMA di Jakarta sebagai contoh lemahnya sistem pengawasan publik yang semestinya bisa diantisipasi oleh aparat keamanan.

“Peristiwa itu menunjukkan masih ada sisi yang luput diawasi. Reformasi Polri harus bisa menghadirkan polisi yang dipercaya dan dicintai masyarakat,” ujarnya.

Politikus PKS asal Aceh itu menilai, profesionalisme dan akuntabilitas polisi menjadi kunci dalam mewujudkan lembaga penegak hukum yang kredibel. Ia mengingatkan agar Polri tidak berhenti pada slogan dan jargon seperti ‘Promoter’ atau ‘Presisi’, melainkan fokus pada perubahan yang dapat dirasakan publik.

“Profesional artinya bekerja dengan ilmu dan metode yang saintifik. Penyelidikan harus bermutu, objektif, dan transparan. Reformasi bukan soal semboyan, tapi soal praktik nyata,” paparnya.

Menurut Nasir, “keamanan itu mahal. Tapi karena mahal, negara wajib menjaminnya agar ekonomi dan kehidupan masyarakat berjalan baik.”

Ia menambahkan, evaluasi terhadap Polri tidak boleh hanya menyentuh struktur kelembagaan, tetapi juga menyentuh aspek pembinaan, pengawasan, dan penghargaan terhadap anggota yang berintegritas.

Nasir berharap Komite Percepatan Reformasi Kepolisian yang dibentuk Presiden Prabowo dapat bekerja transparan dan terbuka kepada publik, agar masyarakat bisa menilai arah perubahan yang sedang dijalankan.

Jurnalis: rendy/abri

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait