JAILOLO,beritalima.com– Eklis Matias (23) warga Desa Tateli Weru Kecamatan Mandolang Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut) berhasil ditemukan Tim Pramuka Peduli Halmahera Barat (Halbar) setelah dinyatakan hanyut terbawa arus di perairan Amurang, Sulawesi Utara (Sulut), pada Kamis,( 27/12) lalu.senin(31/12/2018).
Menurut Pengakuan korban, dirinya merupakan seorang nelayan dan keseharian menjaga rompon, namun pada Kamis 27 Desember lima hari yang lalu cuaca di sekitar perairan Manado tepatnya diperairan Amurang, tak bersahabat dengan gelombang tinggi dan angin kencang.
” Karena cuaca yang buruk, dan untuk mengindari terbaliknya rompon, saya memutuskan (memotong) tali rompon dan terhanyut,” kisah Eklis, kepada sejumlah awak media di kediaman Ketua Kuarcab Pramuka Halbar, Senin tadi.
Lanjutnya, dengan adanya ketersediaan alat komunikasi (HT) dirinya mencoba menghubungi meminta pertolongan, namun karena cuaca yang buruk sehingga tidak mendapat bantuan.
” Dan selama kurang lebih 2 hari baru berhasil menghubungi orang yang menggunakan alat komunikasi
(Pramuka Peduli Halbar) dan selalu berkomunikasi selama saya berada dilaut, sampai ditemukan oleh Nelayan Hiri (Ternate). Dan saya meminta untuk diantar kepada orang yang berkomunikasi selama di terapung,” katanya.
Eklis juga, mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak Pemkab Halbar, Pramuka Peduli, KP3 Jailolo, Nelayan Hiri yang telah membantu menyelamatkannya dan mengurusnya.
Sementara, Ketua Pramuka Peduli Kuarcap Halbar, Jufri Dareno, ketika dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian tersebut, jadi setelah dihubungi oleh korban (Eklis), kami terus berkomunikasi selama 3 hari 3 malam, sampai ditemukan oleh nelayan Hiri Ternate.
” memang selama berkomunikasi, kami tidak bisa menolong, karena kewalahan dengan titik koordinat (keberadaan) dari yang bersangkutan, sehingga tidak bisa ditemukan dan hanya bisa melakukan pemantauan dengan cara berkomunikasi melalui HT,” jelasnya.
Jadi Setelah ditemukan Nelayan Hiri, Korban (Eklis) meminta untuk diantar kepada kami (orang yang berkomunikasi) dan diantarlah ke Desa Saria dan kami (Pramuka Peduli) bersama KP3 Jailolo menjemputnya dan langsung dibawah ke kediaman Ketua Kuarcab Pramuka Halbar Ahmad Zakir Mando (AZM).
Terpisah Ketua Kwarcab Pramuka Halbar Ahmad Zakir Mando, mengatakan, dengan adanya musibah yang menimpahnya, kami dari Kuarcap Pramuka Halbar akan membantu kepada yang bersangkutan dan memulangkan yang bersangkutan di Kampung halamannya di Manado.
” Tetapi karena ini bertepatan dengan momen (libur tahun baru) sehingga yang bersangkutan belum bisa dipulangkan, namun karena dirinya seorang Nasrani maka selama berada di Halbar akan diurus,” cetusnya.
Orang nomor dua Pemkab Halbar itu juga mengatakan, dirinya sudah menginstruksikan kepada pihaknya (Pramuka peduli) agar mengurusnya secara kemanusiaan maupun terkait dengan keperluan peribadatannya besok selanjutnya akan dikembalikan ke kampung halamannya paling lambat tanggal 2 Januari 2019,” tambahnya(Ay).