SAMPANG, BeritaLima.com | Sejumlah nelayan di Kelurahan Banyuanyar, Kecamatan Sampang, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, mengeluhkan kurangnya perhatian dari perusahaan migas Husky CNOOC Madura Limited (HCML). Hingga kini, mereka mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan signifikan sejak perusahaan tersebut beroperasi di perairan sekitar wilayah tangkap mereka.
Salah satu nelayan setempat, Abdul Rohman, mengatakan bahwa sejak awal beroperasi, HCML hanya sekali memberikan kompensasi saat pemasangan rumpon nelayan.
“Dulu, waktu pertama kali HCML beroperasi, kami memang mendapat ganti rugi rumpon sebesar Rp7,5 juta. Namun setelah itu, tidak ada lagi bantuan hingga sekarang,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Ia menuturkan, nelayan Banyuanyar sudah beberapa kali mengajukan permohonan bantuan, tetapi tidak pernah ada tindak lanjut.
“Kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan ke HCML, tapi sampai sekarang hasilnya nihil, tidak ada kejelasan,” imbuhnya.
Abdul Rohman juga menyesalkan adanya larangan melaut di area operasi HCML, yang membuat aktivitas nelayan menjadi terbatas.
“Padahal kami dilarang menangkap ikan di area operasi HCML. Jadi kami berharap tidak ada perlakuan tebang pilih, dan nelayan Banyuanyar juga mendapat perhatian yang sama seperti wilayah lainnya,” harapnya.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Lurah Banyuanyar, Moh Ajir. Menurutnya, selama dua tahun menjabat, ia tidak pernah melihat adanya bantuan dari HCML kepada warganya.
“Benar mas, memang tidak ada bantuan sama sekali dari HCML. Sudah dua tahun saya menjabat sebagai Lurah, memang tidak ada bantuan masuk untuk nelayan di Banyuanyar,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak HCML belum dapat dikonfirmasi. Media ini akan berupaya melakukan konfirmasi lanjutan agar masyarakat mengetahui alasan nelayan Banyuanyar tidak mendapatkan bantuan dari perusahaan migas tersebut. (FA)

