BENGKULU, beritalima.com – Tokoh Masyarakat yang mewakili para Nelayan Trawl dengan jelas menegaskan “tidak ada konflik antar nelayan karena kami ini saudara”. Senin (26/3/2018).
Nelayan Pulau Baai yang sejak pagi melakukan unjuk rasa didepan Kantor Gubernur Bengkulu, tidak berakhir dengan sia-sia. Unjuk rasa yang dilakukan oleh nelayan bukan untuk menolak larangan penggunaan Trawl, melainkan meminta solusi kepada Pemerintah terkait kehidupan nelayan yang sumber mata pencahariannya saat ini dilarang oleh Pemerintah Pusat, sedangkan alat pengganti yang dijanjikan tak kunjung ada kepastian.
“Tidak masalah jika kami harus mengganti alat tangkap, tapi selama belum ada alat tangkap pengganti, kami gimana mau cari nafkah, kalau urusan perut kan tidak bisa di stop,” Ujar Ahmad Supriyono.
Ahmad Supriyono dipilih untuk mewakilkan nelayan Pulau Baai dalam melakukan Audiensi dengan Pejabat Pemerintahan berhasil memperjuangkan kehidupan nelayan Pulau Baai. Pasalnya, Pemerintah bersedia dan menyatakan kesiapannya dalam mendistribusikan bantuan bahan oangan kepada para nelayan hingga alat tangkap dari Pemerintah Pusat dapat digunakan oleh nelayan.
“Hari ini kita akan mulai menyalurkan kebutuhan terutama beras, itukan kebutuhan pokok masyarakat, itu yang kita sepakati bersama dengan BULOG hari ini, mungkin besok lah kita akan distribusikan beras, agar sekali lagi masyarakat tidak menjadi terkendala dengan kebutuhan pokoknya,” Ucap Rohidin.
Adanya Insiden pelarangan penggunaan Trawl juga menimbulkan satu masalah tersendiri, yakni opini masyarakat yang secara tidak langsung membedakan nelayan trawl dengan nelayan Tradisional. Ahmad Supriyono dengan tegas meminta wartawan dan masyarakat agar tidak membeda-bedakan Nelayan Trawl dengan Nelayan Tradisional, ia mengatakan bahwa pada dasarnya mereka adalah keluarga, hanya alat tangkapnya yang berbeda.
“Kami nelayan ini sebenarnya bersaudara, tidak ada masalah antara kami nelayan yang di Pulau Baai dengan nelayan yang di kampung,” Tegasnya kepada awak media.
Senada dengan Supriyono, Rohidin Mersyah selaku Plt. Gubernur Bengkulu juga menyampaikan jangan sampai ada pengkotakan antar nelayan di Bengkulu.
“Sesama nelayan jangan di kotak-kotakkan lagi, ada juga nelayan Bengkulu, kebersamaannya harus kita jaga sambil menunggu kepastian Pemerintah Pusat,” pungkasnya.(ertika).