Pada acara itu, hadir sekitar 100 wartawan dari berbagai media, baik cetak, elektronik,maupun dari media online. Intinya pada pertemuan itu kata Pangkostrad, Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi tidak membahas fostur TNI, paling tidak mengetahui tugas pokok Pasukan Kostrad, yang pada prinsipnya sama dengan wartawan menjaga kedaulatan negara.
“Kostrad memiliki tugas utama, cadangan, dan pendukung. Oleh karena itu wartawan yang memiliki tugas cadangan harus siap membela bangsa ini. Karena membela bangsa ini hukumnya jihad,” tandas Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi yang didampingi Mayjen TNI Putranto, Pangdivif 1 Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Senapan jenis SS1-V1 yang digunakan wartawan, beragaman suara yang didengar, yakni jidatnya ada yang kejedot fisir, ada yang kaget dan menyebut istigfar, bahkan saking enaknya menembak salah sasaran, masuk ke kamar orang, hingga sasaran tembak yang kena salah tembak itu, berjumlah 20 lubang tembakan padahal jatah nembak hanya diberikan 10 butir peluru. Sayangnya yang salah kamar itu tidak bisa diulang oleh pelatih.
“Saya sangat senang ada acara seperti ini, saya sangat berharap ada komunikasi dua arah. Kalau sama wartawan itu intinya komunikasi”, terang Pangkostrad.
Pangkostrad pun mengemukakan diperlukan adanya kejujuran di Republik ini, baik kejujuran dari para wartawan sebagai kuli tinta, maupun Kostrad yang bertugas pokok membina kesiapan operasional, serta penyelenggaraan Operasi Pertahanan Keamanan tingkat strategis.
Masih dikatakan Pangkostrad, beliau ingin insan pers memiliki pengalaman menembak minimal lima kali. Para wartawan sedang mencoba kehebatan senjata laras panjang SS1-V1 buatan Pindad di Lapangan Tembak Divif 1 Kostrad, Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Lebih Lanjut, Edy Rahmayadi menyampaikan even berikutnya latihan nembak di Sanggabuana yang dimungkinkan bulan depan, dan dikabarkan sedang bangun 70 barak.
“Ada sungainya, nanti abis nembak mandi di sungai, itu nikmat itu. Makan ikan asin pakai sambal di pinggir sungai, waduh enak, bisa habis tiga bungkus itu,” pungkasnya.