BONDOWOSO, beritalima.com – Hilang selama 10 hari, Nenek Maryami (83) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa. Perempuan lanjut usia ini ditemukan di semak belukar yang berada di bukit Peggek Dusun Ko Gundang Desa Pecalongan Kecamatan Sukosari yang berjarak sekitar 3 kilometer dari titik awal hilangnya korban yaitu Bukit Tongguh.
Jenasah korban ditemukan Rabu pagi sekitar jam 70.30 wib, oleh warga yang memang sejak awal ikut dalam pencarian korban. Korban ditemukan dalam keadaan telentang dengan kondisi tubuh yang sudah mengeluarkan bau tidak sedap.
Darwati, putri ketiga korban mengatakan, bahwa ibunya ditemukan sekitar pukul 07:00 WIB, di Bukit Peggek, oleh salah seorang warga, bernama Pak Faisol.
“Memang Selasa malam, sehari sebelum ditemukan. Warga melakuakan pencarian di Bukit Peggek. Memang sudah tercium bau tak sedap sejak kemarin sore,” katanya.
Namun kata dia, karena tidak memungkinkan, warga menghentikan pencarian sekitar Pukul 10:00 WIB. Kemudian dilanjutkan besok harinya.
“Kemudian hari ini (Rabu) pagi, beberapa warga dari Desa Pecalongan dan Trotosari bersama-sama melakukan pencarian. Ditemukan sudah tak bernyawa,” katanya, dengan wajah sedih.
Diceritakan Darwati, bahwa pertama kali ditemukan, kondisi korban dalam keadaan terlentang, dengan lutut ditekuk.
“Meski usianya sudah tua ibu saya sehat. Biasa naik ke Bukit Tongguk, untuk cari kacang-kacangan. Cuma saya heran, kenapa ibu saya ada di Bukit Beggek, “ jelasnya.
Padahal dari kondisinya, jelas dia, tidak memungkinkan. Palagi jarak Bukit Tongguk ke Bukit Peggek sekitar 3 kolimeter. “Namun sebelum ditemukan, warga sudah mencari di Bukit Peggek,” sambungnya.
Setelah ditemukan, Jenazah kemudian dibawa ke Kamar Jenazar RSUD dr Koesnadi untuk dimandikan, karena keluarga tak berkenan untuk diotopsi.
“Keluarga tidak menghendaki itu (Red : Diotopsi) karena yakin kalau hilang,” kata Danramil Tlogosari, Suwaji. (*/Rois)