JAKARTA, Beritalima.com– Mabes Polri harus segera memburu serta menangkap pembajak dan pembuat akun palsu media sosial (medsos) Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Soalnya, ungkap Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane dalam keterangan tertulisnya melalui WhatssApp (WA) kepada awak media, Rabu (7/11), sampai saat ini pelaku fitnah, pembajak serta pembuat akun palsu Tito Karnavian tersebut masih bebas bergentayangan.
Menurut catatan IPW, ungkap Neta, ada tiga kasus pencemaran nama baik Tito Karnavian lewat medsos itu. Pertama, kasus akun twitter palsu berlabel Fans Jenderal Drs HM Tito Karnavian MA PhD yang diikuti 1.705 pengguna Twitter dan dibuat Juli 2016.
Kedua, penyebar hoax surat panggilan dan pemeriksaan KPK terhadap Tito Karnavian. Ketiga, kasus IndonesiaLeaks yang memfitnah Tito menerima aliran dana impor daging.
Keempat, pelaku fitnah dan hoax tersebut masih bebas berkeliaran. Mereka belum disentuh dan ditangkap aparat kepolisian. Sementara 13 pelaku penyebar hoax penculikan anak dan jatuhnya Lion Air dengan cepat berhasil ditangkap polisi.
Yang menjadi pertanyaan banyak orang termasuk kalangan awak media, Jadi pertanyaannya, kata Neta, kenapa jajaran kepolisian begitu lamban menangani kasus fitnah dan hoax terhadap Kapolri yang notabene adalah orang tertinggi di jajaean Tri Brata tersebut saat ini.
Dikatakan Neta, dalamtahun politik ini ternyata cukup banyak pihak bermanuver untuk membuat kegaduhan. Malah Kapolri selaku penanggung jawab keamanan di negeri ini, menjadi sasaran tembak dari kelompok atau orang-orang yang tidak bertanggungjawab.
Banyak pihak yang memojokkan Tito dengan cara membuat akun palsu medsos sehingga sempat menjadi polemik serta perbincangan publik. Dari penelusuran IPW, Tito Karnavian tidak punya akun medsos apapun, baik twitter, facebook atau lainnya. Dari penelusuran itu, terakhir Tito punya facebook2008. Artinya, sejak 2009 Tito tidak lagi mempunyai akun medsos apapun.
Sehubungan adanya beberapa akun sosmed yang mengatasnamakannya, IPW melakukan kroscek langsung ke Kapolri Tito Karnavian dan jenderal bintang empat itu mengatakan tidak punya akun medsos lagi.
Menurut Tito, sejak menjabat Kadensus Antinteror akhir 2009, dia menghapus semua akun medsosnya. Hal itu dilakukan agar orang yang tidak bertanggung jawab, tak dapat menjajaki pola hidup dan pola pikirnya. Karena sebagai Kadensus Anti Teror, dia kerap menjadi target utama teroris.
Karena itu, aksi pembajakan dan pembuatan akun palsu serta fitnah di medsos terhadap Tito Karnavian harus dihentikan. “Mabes Polri harus segera menangkap dan memproses pelakunya. Tujuannya agar tidak terjadi kegaduhan yang bisa mengganggu soliditas Polri dalam menjaga keamanan di tahun politik ini,” demikian Neta S Pane. (akhir)